BENGKULU, BE - Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kota Bengkulu, yang terdampak kekeringan dimusim kemarau saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota kembali menyalurkan air bersih bagi bagi warga dari rumah ke rumah. Penyaluran air bersih ini pun dilakukan di rumah warga yang berada di RT 08 Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu dan di Kelurahan Simpang Kandis Kota Bengkulu.
Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi mengatakan, pendistribusian air bersih untuk masyarakat ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga terkait adanya kekeringan air diwilayah tersebut.
"Setelah kita menerima laporan itu, kita pun dengan sigap merespon cepat dan langsung memerintahkan Satgas untuk langsung mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tanki kita ke beberapa lokasi tersebut," ucapnya, Kamis (26/10).
Karena, dirinya mengatakan, penyaluran air bersih bagi masyarakat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.
"Harapannya semoga air bersih yang didistribusikan pada hari ini bisa dimanfatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Paling tidak nantinya bisa untuk keperluan memasak dan untuk air minum," katanya.
Meskipun beberapa waktu yang lalu sempat turun hujan. Namun, ia mengatakan, hal tersebut belum signifikan bisa mempengaruhi sumur-sumur warga yang sudah mengalami kekeringan.
"Kemarau ini sudah terjadi sejak Agustus lalu. Ttentu sudah lumayan lama tidak ada hujan. Tentu walau ada hujan, tetapi hal tersebut tentu tidak akan berpengaruh pada sumur-sumur warga yang sudah kering selama ini," paparnya.
Selain itu, dirinya juga meminta agar masyarakat bisa memanfaatkan air bersih tersebut dengan sehemat-hematnya, gunakan air seperlu dan secukupnya saja. Karena, jika melihat prediksi BMKG memang curah hujan mulai terjadi di akhir Oktober ini tetapi belum merata. Sebab, puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan Januari sampai Februari 2024 nanti.
"Jadi gunakan air ini seperlunya saja. Janganlah terlalu boros ataupun menggunakan air secara berlebihan disituasi sekarang ini," tutup Will Hopi. (529)