harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko pada tahun 2024 ini menargetkan produksi ikan sebanyak 23.651 ton. Jumlah itu meningkat sebanyak dua persen dari tahun 2023 sebanyak 23.188 ton.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap Warsiman mengatakan, untuk meningkatkan produksi perikanan di wilayah Kabupaten Mukomuko berbagai upaya dilakukan. Diantaranya dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap. Baik itu mesin tempel, jaring tangkap ikan, dan lainnya.
“Pemberian sarana dan prasarana tangkap tahun 2024 ini, pemerintah akan kembali memberikan penambahan sarana dan prasarana perikanan tangkap. Kami selalu berharap setiap tahun ada peningkatan target produksi perikanan tangkap,” katanya.
BACA JUGA:Puskesmas di Mukomuko Dilengkapi Alat USG, Segini Jumlahnya
BACA JUGA:Program BLT DD Berlanjut, Segini Nominalnya
Dengan penambahan sarana dan prasarana perikanan tangkap, kata Warsiman, dapat diimbangi dengan peningkatan produksi perikanan tangkap. Apalagi produksi perikanan tangkap dari perairan laut di wilayah Kabupaten Mukomuko tahun 2023 mencapai 24.190 ton atau meningkat dibandingkan sebelumnya 19.699 ton. Selain itu, produksi perikanan tangkap tahun 2023 melebihi dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebesar 23.188 ton. Tercapainya target produksi perikanan tangkap tahun 2023, karena di tahun 2023 lalu masa panen raya bagi nelayan. Sebab saat itu sedang memasuki musim ikan dan musim ikan ini tidak setiap tahun ada. Kalaupun ada, hanya setahun sekali musim ikan.
”Pada musim ikan, maka semangat masyarakat nelayan sangat tinggi untuk melaut. Sehingga pada saat itu para nelayan seluruhnya menurunkan armadanya ke laut untuk mencari ikan,” bebernya.
Warsiman juga menyampaikan, untuk bantuan sarana perikanan tangkap seperti mesin tempel dan alat tangkap yang diberikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Mukomuko pada tahun sebelumnya. Secara otomatis tentu memberikan kontribusi bagi masyarakat nelayan. Karena nelayan yang mesinnya rusak dan daya mesin atau alat tangkap tidak maksimal bisa memaksimalkan daya mesin kapal milik masyarakat nelayan.
“Dampak banyaknya pemberian bantuan peralatan perikanan tangkap. Pada saat memasuki musim ikan, nelayan dapat hasil yang cukup banyak. Tahun 2023 lalu, pada saat musim ikan bawal, layur dan lainnya yang memiliki nilai jual cukup tinggi,” ungkapnya.(Budi Hartono)