BENTENG, BE - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) telah
menyampaikan usulan pembangunan perehaban bendungan dan jaringan irigasi yang rusak akibat terkena bencana.
Secara keseluruhan, terdapat 4 bendungan yang diusulkan dan berharap bisa terealisasi tahun 2024 nanti.
"Ya, ada 4 bendungan yang diusulkan untuk direhab. Usulan sudah disampaikan ke Kementerian PUPR RI pada bulan
September 2023 lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Benteng, Febrian Fatahillah ST MT.
Dijelaskan Febrian, pembangunan bendungan merupakan salah satu prioritas lantaran sudah dikeluhkan para petani sejak lama. Dampak bendungan rusak, ratusan hektare (Ha) lahan persawahan petani tak bisa digarap secara maksimal.
Adapun 4 bendungan yang diusulkan untuk direhab, meliputi bendungan dan jaringan irigasi Lubuk Serigo senilai Rp
6.070.320.000, bendungan dan jaringan irigasi Lubuk Sahung senilai Rp 6.082.000.000, bendungan dan irigasi Lubuk Taco senilai Rp 5.415.750.000 dan bendungan dan jaringan irigasi Karang Ayun senilai Rp 5.655.530.000.
"Khusus untuk peningkatan bendungan dan jaringan irigasi di Kabupaten Benteng, dana yang diusulkan mencapai Rp
23.223.984.360," jelas Febrian.
Selain usulan rehab bendungan irigasi, sambungnya, Dinas PUPR Kabupaten Benteng juga mengusulkan pembangunan jembatan permanen yang saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Anggaran yang diperlukan ditaksir menembus angka Rp 71.833.097.620.
Dengan rincian pembangunan jembatan di Desa Sukarami Kecamatan Taba Penanjung sebesar Rp 15.514.984.360,
pembangunan jembatan di Desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung sebesar Rp 16.522.561.000, pembangunan
jembatan di Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi sebesar Rp 15.660.024.000, pembangunan jembatan di Desa Taba Pasemah Kecamatan Talang Empat yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 18.319.298.260 dan pembangunan jembatan di Desa Rajak Besi yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 5.816.230.000.(135)