Harianbengkuluekspress.id - Lamanya proses penghitungan surat suara (Susu) dalam pemilu 2024, terdapat beberapa kelompok penyelenggara pemungutan suara yang sempat dilarikan kerumah sakit.
Pasalnya, mereka kecapean dalam menjalankan tugas dalam penghitungan surat suara.
Seperti di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), pada Rabu malam 14 Februari 2024, sekitar pukul 22.30 Wib, Idris Salah seorang Ketua KPPS TPS 4 Desa Kuro Tidur .
Ketua KPPS TPS 4 Desa Kuro Tidur ini dilarikan ke Rumah Sakit saat proses penghitungan Susu berlangsung.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Ini 5 Besar Perolehan Suara Parpol Sementara dari Dapil Bengkulu
BACA JUGA:Pemilu 2024, Ini 5 Besar Sementara Calon DPD RI Dapil Bengkulu
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Idris sempat muntah-muntah lantaran asam lambung naik karena telat makan.
Berdasarkan penyampaian dari salah seorang Anggota Sekretariat PPS Kuro Tidur, Idris sempat makan pada siang pukul 02.00 WIB.
Kemudian melanjutkan kegiatan di TPS dan baru makan lagi sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah makan itulah Idris kemudian muntah-muntah dan tubuhnya lemas.
"Beliau telat makan, dan memiliki penyakit asam lambung sehingga beliau muntah-muntah dan lemas. Sehingga kami larikan ke rumah sakit mas,"ungkapnya.
Sementara itu, Komisoner KPU BU yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju ke Rumah Sakit untuk memastikan kondisi salah seorang anggota badan adhoc KPU tersebut.
"Allhamdulillah, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit Anggita KPPS sudah kembali sehat,"ujar Salah seorang Komisoner KPU BU, Divisi SDM, Dedi Mulyadi.
Selain Ketua KPPS Desa Kuro Tidur, lanjut Dedi Ketua PPS Desa Ari Merah Kecamatan Arma Jaya juga dilarikan ke rumah sakit,
Pasalnya, tensi darahnya naik akibat kelelahan dan setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit ketua PPS tersebut sudah kembali kerumah.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Prabowo- Gibran Unggul di Seluma, Begini Perolehan Suaranya