Petugas Linmas TPS di Lebong Meninggal Akibat Ini

Selasa 20 Feb 2024 - 21:07 WIB
Reporter : Erick
Editor : Novriyanto

harianbengkuluekspress.bacakoran.co – Diduga terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), salah seorang petugas perlindungan masyarakat (Linmas) yang sebelumnya bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Desa Semalako 3 Kecamatan Lebong Tengah  bernama bernama Parto Wijoyo (40) meninggal dunia.

Data terhimpun, meninggalnya Parto Wijoyo berawal pada hari pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Rabu 14 Februari 2024. Parto menjalankan tugasnya di TPS 01 Desa Semelako 3, akan tetapi sekitar pukul 09.00 WIB yang bersangkutan mengeluh tidak enak badan dan  dirinya diminta untuk pulang ke rumah.

Setibanya di rumah, Parto sempat beristirahat dan karena sudah tidak sanggup lagi menahan sakit yang dideritanya, akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB  Parto dibawa pihak keluarga ke RSUD Lebong  untuk mendapatkan perawatan. Kemudian tim medis mengambil sampel darah korban untuk dilakukan uji laboratorium dan dari hasil laborotorium diketahui menderita DBD serta penyakit jenis lainnya (komplikasi). Selanjutnya dirinya dirawat di RSUD Lebong, namun sekitar pukul 04.00 WIB pada hari Selasa 20 Februari 2024 ia dinyatakan meninggal dunia.

Kapolres Lebong AKBP Awilzan SIK melalui Kapolsek Lebong Tengah, IPTU Tulus Wibowo SH membenarkan adanya warga desa Semelako 3 yang meninggal dunia. Dimana yang bersangkutan sebelumnya bertugas sebagai Linmas di TPS 01 Desa Semelako 3.

“Setelah dinyatakan meninggal, almarhum dibawa pihak keluarga dan siang Selasa dimakamkan di TPU Desa Semelako Atas,” sampainya, Selasa 20 Februari 2024.

BACA JUGA:1 Penyelengara Pemilu di Rejang Lebong Meninggal dan 6 Sakit, Segini Jumlah Santunannya

BACA JUGA:Retribusi Uji KIR Digratiskan, Ini Kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu

Sementara itu, Kepala Puskesmas Semelako, Agustina Purwaningrum AmdKep SKM juga membenarkan adanya warga yang meningal dunia yang diduga akibat terserang penyakit DBD. Akan tetapi dari penyampaian kerabat almarhum, bahwa sebelumnya almarhum sebelum bertugas sebagai Linmas TPS dan sering demam.

“Demam sembuh, kembali demam lagi dan sembuh lagi,” ujarnya.

Lanjut Agustina, untuk meninggalnya pasien dirinya belum bisa memastikan apakah akibat DBD atau disebabkan penyakit lainnya. Akan tetapi nantinya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan desa setempat untuk kemungkinan akan dilakukan fogging. Tujuannya untuk membunuh nyamuk aedes aegypti pembawa penyakit DBD.

“Fogging merupakan upaya terakhir untuk memutus mata rantai nyamuk penyebab DBD,” tuturnya.

Akan tetapi, tambah Agustina, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik nyamuk tidak mati dengan fogging. Untuk itulah dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan.

“Kita minta agar masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan,” pintanya.

Masih kata Agustina, ada bebertapa hal yang bisa dilakukan seperti menguras tempat penampungan air bersih minimal 1 minggu 1 kali, membuang air yang menggenang, mengubur tempat-tempat yang dapat membuat air menggenang sebagai wadah nyamuk berkembang biak.

“Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran penyakit DBD,” ajaknya.(erik)

Kategori :