Harianbengkuluekspress.id - Pemilihan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden (Pemira) Universitas Bengkulu (UNIB) telah selesai digelar pada, Jumat, 23 Februari 2024. Pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden UNIB nomor urut 02 Ridhoan Parlaungan Hutasuhut (Prodi Pendidikan Matematika FKIP) dan Yoandha Audritama Ihza Kesuma (Prodi Kehutanan FP), berhasil mengungguli perolehan suara kandidat nomor urut 01, pasangan Fadhil Rakhmad (Jurusan Akuntansi FEB) dan Devinta Rahma Vianti (Prodi Matematika FMIPA). Dalam demokrasi Pemira UNIB itu, menggunakan sistem e-voting.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler SIP MAP mengapresiasi Pemira UNIB menggunakan teknologi e-voting. Langkah itu bisa menjadi contoh sistem demokrasi di Indonesia.
"Pemilihan menggunakan e-voting itu saya sebut smart skill. menjadi inspirasi demokrasi kedepan," terang Dempo, Senin 26 Februari 2024.
Sistem demokrasi menggunakan teknologi e-voting itu menurut Dempo bisa menjadi contoh. Seperti untuk pemilihan kepala desa, BPD di desa, Ketua RT, hingga Pemilihan legislatif. Apalagi tahun ini, akan digelar Pemilihan Kepala Daerah. Baik itu pemilihan gubernur maupun bupati/walikota di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:88 Desa di BU Ajukan Pencairan Ini
BACA JUGA: Pemkot Rancang RKPD 2025, Ini Arahan Penjabat Wali Kota Bengkulu
"Langkah ini perlu dipikirkan oleh penyelenggara Pemilu. Agar sistem e-voting itu bisa digunakan," ungkapnya.
Dempo menjelaskan, saat ini hampir semua masyarakat menggunakan android atau handphone. Artinya, tidak ada kendala lagi, bagi masyarakat yang tidak bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Di TPS juga bisa disiapkan touchscreen, untuk masyarakat menentukan pilihannya," beber Dempo.
Menurut Dempo, pemilihan menggunakan sistem e-voting akan membuat demokrasi semakin praktis dan cepat. Tentunya menghemat kertas maupun tinta.
BACA JUGA:Bapang Beras 10 Kg Periode Februari di BU Mulai Disalurkan, Ini Waktunya
"Jika menggunakan e-voting, hasil Pemilu bisa langsung diketahui. Tidak menunggu lama, seperti Pemilu saat ini. Harus menunggu pleno selesai, baru tau siapa pemenangnya. Itu terlalu lama," tuturnya.
Pemilu dengan menggunakan e-voting, Dempo mengatakan, slogan demokratis, jujur, adil dan bebas akan benar-benar diwujudkan. Jika sistem demokrasi menggunakan e-voting dilakukan, maka Bengkulu akan bisa menjadi contoh nasional.
"Demokrasi di Bengkulu bisa memberikan contoh ke nasional, dengan menggunakan teknologi modern," tegas Dempo.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBM UNIB 2024 Ajib Tri Saputra mengatakan, proses pemilihan menggunakan e-voting berbasis internet. Dalam berita acara keseluruhan data yang memilih berjumlah 6.358 orang dari total pemilih mahasiswa aktif UNIB 18.126 orang. Persentase pemilih berdasarkan fakultas yaitu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 48.146 %, Fakultas Hukum (FH) 21,223 %, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 33,606 %.