"Kita sudah MoU dan kerja sama dengan universitas-universitas terbaik itu," tambah Rohidin.
Selain itu, Rohidin juga membahas mengenai sinergi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UGM ke Pulau Enggano. Tahun lalu, program ini telah mulai berjalan dengan melibatkan 30 mahasiswa UGM dan 35 mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) dalam kegiatan KKN di Pulau Enggano.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia di Provinsi Bengkulu," ujarnya.
Tidak hanya itu, kerja sama tentang riset juga menjadi salah satu poin penting dalam pertemuan tersebut.
Gubernur dan Rektor UGM membahas tentang kelanjutan kerja sama riset beberapa potensi unggulan di Provinsi Bengkulu.
Sebagai contoh, pada tahun 2021, mahasiswa UGM telah melakukan penelitian mengenai "Ancaman Kepunahan Bahasa Enggano", yang merupakan salah satu aset budaya berharga di Provinsi Bengkulu.
"Langkah ini, sebuah upaya untuk melindungi dan melestarikan kekayaan budaya lokal di Pulau Enggano," tutup Rohidin.
Pertemuan antara Gubernur Bengkulu dan Rektor UGM ini menandai komitmen bersama untuk terus memajukan pendidikan dan riset di Provinsi Bengkulu.
Termasuk memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mengoptimalkan potensi dan pembangunan di daerah. (151/prw)