Waspada Demam Berdarah Dengue Jelang Lebaran

Senin 01 Apr 2024 - 14:59 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Masyarakat diminta untuk waspada terhadap  penyebaran kasus Demam Berdarah  Dengue (DBD). Pasalnya kasus DBD  disejumlah wilayah  di Indonesia meningkat  signifikan.

Hingga Minggu ke-12 tahun 2024, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)   mencapai 43.271 kasus dengan kasus kematian sebanyak 343 jiwa. 

Dilansir dari laporan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes, tren laju kasus dimulai sejak akhir Februari 2024 yang semula berkisar 15.977 kasus.

Lima kabupaten/kota dengan laju kasus tertinggi dilaporkan dari Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak.

Terkait hal itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Imran Pambudi  menuturkan kasus dalam kurun tahun 2024,

Jumlah kasus dengue di Indonesia meningkat hampir tiga kali lipat  dibanding periode yang sama ditahun 2023 lalu. 

Angka kasus saat ini juga diiringi insiden kematian. "Angka kematian juga meningkat, tapi memang tidak sebesar peningkatan kasus dengue," katanya.

BACA JUGA:  Mendikbudristek Hapus Ekstrakurikuler Pramuka Dari Kurikulum?

Pada bulan Maret ini, lanjutnya, terdapat penambahan jumlah kasus berkisar 4.809 lebih kasus dari laporan yang muncul sepekan sebelumnya.

 Sementara itu laporan laju kasus pada Maret 2023 mencapai 17.434 kasus dengan jumlah kematian 144 jiwa.

Disisi lain, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane  menuturkan  kenaikan kasus Dengue telah terjadi sejak November 2023 lalu di sejumlah wilayah. 

Tren peningkatan kasus DBD terjadi diduga faktor pemanasan global termasuk el Nino  yang melanda Indonesia. 

"Indikator utama pengendalian wabah itu adalah kasus tidak meningkat dan tidak meluas. Jika kasus dan kematian terus bertambah, itu artinya kita gagal melakukan pengendalian dengan korban tidak sedikit," ujarnya.

Ia berharap masyarakat dapar  melakukan antisipasi dini dengan pemberatnasan sarang nyamuk, 3M plus.

Kemudian masyarakat diimbau menanam tanaman  pengusir nyamuk hingga memelihara ikan pemakan jentik nyamuk pada genangan air, tutupnya. (**) 

Kategori :