"Saya niat itikaf di masjid ini karena Allah SWT,".
Kemudian juga bisa membaca niat berikut
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ
(Nawaitu an a'takifa fii haadzal masjidi maa dumtu fiihi)
Artinya:
"Saya niat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya,".
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Oleh Panitia, Insya Allah Pengumpulan Zakat Fitrah Lancar dan Sah
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Insya Allah Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
2. Waktu Itikaf
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai waktu pelaksanaan itikaf dalam Islam. Beberapa berpendapat bahwa itikaf harus dilakukan selama sehari penuh atau 24 jam, tanpa adanya interupsi atau keluar dari masjid selama periode tersebut.
Namun, ada juga pendapat yang memperbolehkan itikaf dilakukan dalam waktu yang singkat, bahkan tanpa batasan waktu tertentu. Hal ini memungkinkan seseorang untuk melakukan itikaf sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.
Rasulullah SAW sendiri secara konsisten melaksanakan itikaf pada bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir.
Ini merupakan amalan yang beliau lakukan dengan tekun dan tidak pernah terlewat hingga beliau wafat.
Hal ini menunjukkan keutamaan dan keberkahan khusus yang terkait dengan melaksanakan itikaf pada bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam terakhir yang dipenuhi dengan keistimewaan, seperti malam Lailatul Qadr.
"Siapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, maka beri'tikaflah pada sepuluh malam terakhir," (HR Ibnu Hibban).
3. Tempat Itikaf