Harianbengkuluekspress.id - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu meminta kepada masyarakat di Bengkulu untuk tidak panic buying atau membeli secara berlebihan menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hal ini disebabkan karena kebutuhan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan gula tersedia cukup banyak di pasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Erdiwan mengatakan, kebutuhan pangan menjelang lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat.
Namun, dia menegaskan bahwa stok kebutuhan pangan strategis di pasar masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak perlu melakukan panic buying.
BACA JUGA:Mudik Lebaran: Dilarang Bawa Barang dan Penumpang Over Kapasitas, Begini Imbauan Dinas Perhubungan
BACA JUGA:Bank Indonesia Bengkulu Optimis Mampu Kendalikan Inflasi Selama Ramadan 1445 H
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Kebutuhan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan gula masih tersedia di pasar. Kami juga akan terus memantau ketersediaan kebutuhan pangan di pasar menjelang lebaran," ujar Erdiwan, Sabtu, 6 April 2024.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bengkulu serta para pedagang di pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pangan menjelang lebaran. Ia berharap agar masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok pangan.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta para pedagang di pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pangan menjelang lebaran. Kami akan terus memantau ketersediaan kebutuhan pangan di pasar dan berkoordinasi dengan para pedagang agar stok selalu mencukupi," ujarnya.
Meski demikian, Erdiwan mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga pola konsumsi yang sehat dan berimbang menjelang lebaran. Ia menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi.
"Dalam memenuhi kebutuhan pangan menjelang lebaran, kita juga harus tetap memperhatikan pola konsumsi yang sehat dan berimbang. Saya menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi," tutupnya.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof. Rohimin mengatakan, bahwa umat muslim harus menghindari panic buying karena tidak sesuai dengan semangat berpuasa yang seharusnya menumbuhkan sikap sabar dan bersyukur. Selain itu, hal tersebut dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pangan strategis dan mengganggu ketersediaan pangan di masyarakat yang membutuhkan.
"Kita harus menjaga semangat berpuasa yang seharusnya menumbuhkan sikap sabar dan bersyukur. Panic buying dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pangan strategis dan mengganggu ketersediaan pangan di masyarakat yang membutuhkan," ujar Prof. Rohimin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pangan strategis menjelang lebaran.
Salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar dan memastikan ketersediaan stok kebutuhan pangan.