Penataan Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Butuh Rp75 Miliar, yang Tersedia Hanya Segini

Kamis 11 Apr 2024 - 05:00 WIB
Reporter : Eko
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id -  Pembangunan dan penataan Kawasan Wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) masih terus berlangsung. Pembebasan lahan dan membangun Jembatan Elevated sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. 

Selanjutnya penataan akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Hanya saja, dari kebutuhan anggaran yang diperlukan, maka kekurangan anggaran untuk menata kawasan wisata DDTS.  

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso ST MSi mengatakan total kebutuhan anggaran untuk DDTS mencapai Rp75 miliar, sedangkan saat ini hanya tersedia Rp 10 miliar.

"Jadi, kita masih kekurangan Rp 65 miliar," ungkap Tejo.

BACA JUGA:Call Center 112 Aktif 24 Jam, Masyarakat Bisa Hubungi Setiap Saat BACA JUGA:Masyarakat Diminta Manfaatkan ATM, Ini Imbauan Pimpinan Bank di BengkuluTejo mengatakan pihaknya telah meminta kepada Kementerian PUPR agar perencanaan tidak menyesuaikan anggaran yang diperlukan. Artinya, anggaran yang tersedia, bisa langsung dikerjakan. Meskipun nantinya pekerjanya akan dilakukan secara bertahap.  

"Jika anggaran tahun ini ada Rp 10 miliar, kita kerjakan Rp 10 miliar dan tahun depan dilanjutkan lagi dengan anggaran yang tersedia," tuturnya.

Tejo mengatakan, pihaknya menginginkan  kualitas dan mutu bangunan DDTS tidak kalah dengan daerah lain. Seperti  penataan kawasan wisata Danau Toba dan Labuan Bajo, maupun wisata lainnya.

"Kita ingin punya kawasan wisata terpadu yang dibangun kementerian dengan kualitasnya bersaing dengan daerah lain," imbuhnya.

Tejo menjelaskan, sebelumnya  tim dari Kementerian PUPR telah melakukan kunjungan untuk melihat pengelolaan dan pengembangan wisata terpadu DDTS. Tim  datang untuk melihat prioritas kementerian dan menilai kesiapan Pemprov Bengkulu.

"Kita buktikan dengan jalan sudah dipindahkan dan lahan sudah dibebaskan. Secara tanggung jawab provinsi sudah diselesaikan," tutur Tejo.

Saat ini, menurut Tejo,  pihaknya tinggal menunggu tindak lanjut dari Kementerian PUPR untuk meneruskan pembangunan yang sudah menjadi  komitmen bersama.  

"Ini terus berprogres dilakukan," tandasnya. (151)

Kategori :