Tingkatkan Kualitas dan Perkembangan Anak Autisme dengan Melakukan Terapi ini

Terapi anak mengalami autisme untuk meningkatkan kemampuannya-Ilustrasi Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Terapi tingkah laku memiliki beragam teknik. Teknik tersebut akan diajarkan oleh terapis yang memang sudah terlebih dahulu memperhatikan perilaku anak. Lalu, ia yang akan menentukan teknik apa yang digunakan.

7. Terapi Okupasi

 

Kebanyakan anak autis mengalami perkembangan motorik lambat. Itulah sebabnya terapi okupasi sangatlah penting. Karena, terapi tersebut berkaitan dengan pembentukan kemampuan hidup sehari-hari. 

Ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah untuk melatihnya, seperti memegang pensil dengan benar, memegang mainan, menyisir rambut, ataupun menggosok gigi.

Terapis okupasi juga bisa memberi latihan sensorik terintegrasi. Teknik terapi anak autis ini bisa membantunya mengatasi hipersensitivitas terhadap suara, sentuhan, maupun cahaya.

8. Applied Behavior Analysis (ABA)

Terapi autisme Applied Behavior Analysis (ABA) bertujuan meningkatkan atau mengembangkan perilaku positif pada anak dan mengajarkan keahlian baru kepadanya.

Seperti ketika ingin mengajarkan anak menggosok gigi sendiri. Mulailah dengan mengajarnya mengambil sikat gigi sendiri, membasahinya, lalu memberi pasta gigi.

Terapi ABA perlu dilakukan rutin untuk membantu perkembangan anak. Dibutuhkan durasi terapi sekitar 20-40 jam dalam seminggu.

9. Terapi Kemampuan Sosial

Anak dengan autisme akan mengalami kesulitan bersosialisasi dan berkomunikasi. Ia membutuhkan bantuan untuk mengasah kemampuan untuk mempertahankan percakapan, berhubungan dengan orang baru, dan mengenal tempat bermain.

Seorang terapis kemampuan sosial dapat membantu menciptakan atau memfasilitasi terjadinya interaksi sosial.

Anda bisa juga membantu melakukan terapi anak autis ini di rumah, misalnya dengan cara mengajaknya bermain bersama sepupu-sepupunya dan memainkan puzzle, menggambar, atau bermain bola bersama.

 

Tag
Share