Pembangunan DDTS Diuji Sampel untuk Ketahui Ini
Tejo Suroso--
Harianbengkuluekspress.id - Penataan kawasan wisata alam Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dusun Besar Kota Bengkulu akan dilanjutkan.
Tim dari pemerintah pusat saat ini tengah melakukan uji sampel dengan Sondir dan Boring untuk mengetahui kondisi tanah di lokasi pembangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST MSi mengatakan, Sondir dan Boring dilakukan untuk mengetahui karakteristik tanah/lahan yang akan dibangun konstruksi. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses pembangunan.
"Saat ini di dalam Danau Dendam Tak Sudah, pemerintah pusat sedang melakukan Sondir dan Boring. Mereka mengecek kondisi lapangan, mengecek kedalaman tanah, dan kondisi tanah. Mereka sekarang sedang turun di lapangan," terang Tejo, Jumat 10 Mei 2024.
BACA JUGA:Warga Muhammadiyah Dukung Ariyono Gumay untuk Pencalonan Ini
BACA JUGA:Pendaftaran PPS Diperpanjang, Ini Waktunya
Selain Sondir dan Boring, tim dari pemerintah pusat juga akan datang ke Bengkulu dalam waktu dekat untuk membahas kelanjutan penataan kawasan DDTS.
"Agendanya untuk pemaparan," tambahnya.
Untuk anggaran rencana penataan DDTS itu, menurut Tejo telah direncanakan dengan anggaran sekitar Rp 75 miliar. Rencananya pekerjaan akan dilakukan dengan dua tahap.
"Penganggaran terakhir yang dibutuhkan itu Rp 75 miliar dan dibagi dua. Untuk di darat itu Rp 35 miliar dan sisanya untuk pelebaran di kanan kiri untuk view," jelas Tejo.
BACA JUGA:Gusnan : Ayo Samangat Raih Kemenangan Popda, Ini Pesannya
Rencana dibagi dua tahap pekerjaan itu, menurut Tejo keterbatasan anggaran menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan penataan kawasan DDTS.
"Kami berharap penataan kawasan ini dapat dilakukan secara optimal meskipun dengan anggaran yang terbatas," ujarnya.
Tejo mengusulkan agar penataan dilakukan secara bertahap, dengan menyelesaikan tahap pertama terlebih dahulu dengan anggaran yang tersedia. Jika memungkinkan, dilanjutkan dengan tahap kedua dengan mencari sumber pembiayaan lain.