Dewan Respons Larangan Study Tour, Begini Kata Sonti Bakara

Ketua DPRD BU, Sonti Bakara SH menanggapi larangan study tour bagi pelajar. - APRIZAL/BE-

Harianbengkuluekspress.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menanggapi ramainya peraturan baru dari sejumlah instansi pemerintahan terkait larangan kegiatan study tour pelajar ke luar kota. 

Larangan kegiatan study tour siswa ke luar kota menjadi peraturan baru di sejumlah instansi pemerintah menyusul kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar yang berisi pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang baru-baru ini.

Polemik ini pun ditanggapi oleh Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Sonti Bakara SH.

Ia mengatakan bahwa yang harus disasar adalah pokok masalahnya, bukan salahnya program study tour. Memang untuk program studi tour ada sisi positif dan negatifnya, akan tetapi dengan ada larangan study tour bukan menjadi penyelesaian pokok masalahnya.

BACA JUGA:Bacagub Hanura Harus Gandeng Partai Koalisi, Tak Dapat Dibatalkan

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Diminta Atasi Pencemaran Lingkungan oleh Perusahan

"Menurut saya bukan masalah dengan program study tournya, seharusnya disasar adalah pokok masalahnya yaitu kelaikan kendaraan dan sistem manajemen kegiatan tersebut," ungkapnya.

Sebagai solusi dari kebijakan tersebut, Politisi PDI Perjuangan ini minta agar dapat ditinjau kembali kebijakan ini dan fokus pada perbaikan aspek-aspek yang memang menjadi sumber masalah. 

Larangan study tour bukan solusi. Yang diperlukan adalah pengawasan lebih ketat terhadap kelayakan kendaraan, operator transportasi, agar kegiatan study tour dapat berjalan dengan aman dan tetap memberikan manfaat edukatif bagi siswa

"Yang diperlukan adalah pengawasan lebih ketat terhadap kelayakan kendaraan, begitu juga dengan pihak sekolah sebagai pelaksana kegiatan dan penyedia layanan, serta pemerintah terkait yang mengizinkan kegiatan dilaksanakan. Seharusnya adanya cross check lebih lanjut terhadap kelayakan kendaraan dan keamanan siswa, agar kegiatan study tour dapat berjalan dengan aman dan tetap memberikan manfaat edukatif bagi siswa. Larangan study tour bukan solusi," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sonti Bakara  juga menyampaikan, bahwa output dari study tour perlu ditinjau ulang, sejauh mana pengaruh study tour terhadap pengembangan pendidikan siswa. 

Jika outputnya memberikan pengembangan bagi pendidikan siswa harus dilakukan. Jika tidak jangan dilakukan.

"Kita selaku dewan tidak melarang dan juga melarang program studi tour. Namun pihak sekolah harus benar benar memperhatikan output dari study tour, jika outputnya memberikan pengembangan bagi pendidikan siswa harus dilakukan. Jika tidak jangan dilakukan," tambahnya.

Sonti menilai, study tour ini maksudnya mengajarkan kepada siswa cara melihat langsung ke lapangan. Sehingga proses belajar mengajar di ruang-ruang kelas semakin berwarna. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan