Manfaat Lahan untuk Ketahanan Pangan, Petani Dituntut Ini

Sekda BS, Sukarni SP MSi saat melakukan tanam Padi Gogo berasama pihak Kementerian Pertanian RI di area lahan Batu Balai, Kecamatan Air Nipis.-RENALD/BE -

harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) terus berupaya memaksimalkan pengunaan lahan pertanian. Salah satunya adalah mendukung Penambahan Areal Tanam di Provinsi Bengkulu.

Sekretaris Daerah (Sekda) BS, Sukarni SP MSi menuturkan, bahwa upaya tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan negara, khsusus BS. Sebab, kondisi gelobal saat ini dengan gejolak perang yang masih berlangsung, baik Rusia dan Ukraina, serta Israel dan Palestina mempengaruhi ketahanan pangan dunia. Bahkan ancaman cuaca yang buruk, yaitu kemarau panjang akibat faktor iklim. 

"Kita harus mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri. Ini serius melihat knodisi dunia saat ini," ujar Sukarni kepada BE, Jumat 24 Mei 2024.

Lebih lanjut  Sukarni menerangkan, jika pemanfaatan lahan pertanian dapat berjalan dengan baik, maka ketahanan pangan dapat terwujud. Sebab  masyarakat Indonesia, khususnya BS tidak perlu menunggu adanya impor bahan pangan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan.

"Jika kondisi dunia sedang genting dan negara lain tidak ingin mengimpor bahan pangannya ke Indonesia, maka keadaan Indonesia pasti sangat terdampak kelangakaan pangan," terangnya.

BACA JUGA:Dua Desa Kembalikan Kerugian Negara, Segini Jumlahnya

BACA JUGA:3 Store Hadir dengan New Concept , Bidik Segmen Generasi Z

Sukarni mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan pangan yang mencangam dunia. Ia meminta para petani yang ada di BS untuk dapat memanfaatkan lahan yang dimiliki.

"Petani dituntut harus cerdas dalam mengola lahan untuk ketahanan pangan," katanya.

Ia menambahkan, petani harus dapat memahami iklim, potensi lahan yang ditanami. Sehingga tidak ada lahan yang diolah tidak menghasilkan.

"Petani harus memahami cuaca untuk menghindari gagal tanam gagal panen. Serta jangan alihkan fungsi lahan dari kebutuhan pangan, menjadi lahan pertanian yang tidak optimal. Seperti lahan sawah yang dijadikan kebun sawit," pungkasnya. (renald/PRW)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan