Rakernis Ditjen SPPR, AHY Targetkan Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Pada Tahun 2024 Tercapai

Rakernis Ditjen SPPR, AHY Targetkan Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Pada Tahun 2024 Tercapai-Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) dengan tema Melampaui Kadaster Lengkap, di Jakarta Selasa 28 Mei 2024.

Rapat Kerja Teknis ini berlangsung selama tiga hari, dihadiri 157 peserta dari Satuan Kerja Daerah, yang terdiri dari kepala bidang, Korsub Kantor Wilayah, dan Kepala Seksi Survei Pemetaan.

Turut hadir mendampingi Menteri ATR/Kepala BPN, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya yakin target pendaftaran sisa bidang tanah sebanyak 7 juta bidang pada tahun 2024 ini bisa tercapai.

BACA JUGA:Tamu Kehormatan Peringatan Kemerdekaan ke-106 Azerbaijan, AHY Bicara Potensi Kerja Sama Indonesia-Azerbaijan

BACA JUGA:INA Digital Diluncurkan, Menteri AHY Siapkan Integrasi Layanan Pertanahan

“Target kita sampai dengan akhir 2024, 120 juta bidang tanah. Jadi sisa bidang tanah yang ditetapkan untuk tahun 2024 ini sebetulnya tujuh juta bidang tanah lagi. Dan itu setara dengan kurang lebih jumlah bidang tanah negara Belanda. Insyaallah bisa kita capai dengan sebaik-baiknya,” katanya.

AHY mengatakan, pada proses pendaftaran tanah, pemetaan bidang tanah secara lengkap saja tidak cukup, namun harus melampaui target. 

Untuk pendaftaran tanah sampai dengan akhir 2024 ditargetkan hingga 120 juta bidang tanah.

Saat ini, sebanyak 113 juta bidang sudah terdaftar dan 2,2 juta bidang di antaranya berhasil didaftarkan hanya dalam masa 100 hari kerja Menteri AHY.

AHY mengingatkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam pendaftaran tanah antara Indonesia dengan negara lain, khususnya Belanda, terutama tantangan dan kompleksitasnya. 

“Indonesia negara yang besar, dan kita negara kepulauan terbesar di dunia. Jadi kompleksitasnya bukan hanya dari sisi dimensi, size-ya, tapi juga dari bentuk geografisnya. Yang tidak selalu mudah untuk dipetakan, diukur dan untuk didaftarkan,” ujar Menteri AHY.

AHY mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian untuk pencapaian sejauh ini.

"Kita sangat berharap, tentunya Rakernis ini mampu meningkatkan kualitas para aparatur yang memang memiliki kompetensi dan otoritas dalam pemetaan dan pengukuran," harapnya.

Tag
Share