Puluhan Warga Miskin Tak Terima Bansos, Ini Tanggapan Kepala Dinsos Kota Bengkulu
MEDI/BE Kondisi salah satu rumah warga tampak dari material semi permanen yang mengaku tidak mendapat bansos. --
BENGKULU, BE - Sebanyak 20 orang yang tinggal RT 07 RW 03 kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu mengaku berlatar belakang miskin, namun tak pernah mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Kota Bengkulu. Ketua RT 07 Beringin Raya, Apriansyah Putra mengatakan banyak warga yang mendesak dirinya, karena tidak mendapatkan bantuan sosial apapun baik Beras, PKH maupun BLT.
"Ada sekitar 20 warga yang tidak mampu belum dapat bantuan, ada yang berstatus janda, pemulung dan warga tidak mampu lainnya," ujar Apriansyah.
Dalam hal ini sejumlah warga mengaku kecewa, karena tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Bahkan beberapa diantaranya ada yang sudah tinggal belasan tahun, namun tidak mendapat bantuan. Sehingga warga mempertanyakan masalah data kemiskinan yang dinilai tidak tepat sasaran.
"Saya sudah 22 tahun berada di RT 07 ini, belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari program pemerintah. Kami harapkan bantuan tersebut dapat diberikan kepada warga yang lebih layak," sambung warga RT 07, Pangihutan Simamora.
Pengakuan yang sama juga disampaikan warga lainnya yakni Sinta Ria menurut ada beberapa warga yang secara perekonomian dan tempat tinggal lebih layak namun mendapat bantuan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu, Sahat M Situmorang menyampaikan, secara teknis pendataan terus dilakukan pembaharuan. Bahkan untuk memvalidasi data tersebut sudah dibentuk tim/operator per kelurahan. Hal ini bertujuan agar bantuan sosial bisa tersalurkan tepat sasaran.
"Harus kita periksa dulu apakah mereka kelompok masyarakat yang masuk dalam klasifikasi miskin versi Kementerian Sosial atau bukan," kata Sahat.
Ia menyebutkan hasil pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahun ini, sudah banyak warga yang berada tidak lagi berada digaris kemiskinan. Dan tercatat hingga 5 ribu warga yang dihapus datanya dari DTKS, maka secara otomatis warga yang dihapus sudah tidak bisa menerima bansos lagi.
"Siapa tahu dia sudah masuk, tetapi dikeluarkan karena sudah bekerja atau perekonomiannya sudah layak. Karena ada 5.000 sekian warga dicoret dari DTKS," ungkapnya.
Oleh sebab itu, untuk memastikan keluhan warga tersebut, warga melaporkan ke Kelurahan agar kembali dibuka data. Dengan begitu, latar belakang warga bersangkutan bisa lebih diperjelas apakah masuk kategori miskin atau tidak.
"Nanti ada petugas yang melakukan assesment serta meneliti, dan kita coba koordinasikan ke lurah setempat," pungkasnya. (805)