Jalan Lintas Lebong - RL Sering Longsor, Bupati Lebong Bakal Bangun Jalan Baru
Jalan Lintas Lebong - RL Sering Longsor, Bupati Lebong Bakal Bangun Jalan Baru -Istimewa/Bengkulu Ekspress-
“Dilakukan pengecekan, perencanaan di tahun 2024 ini dan kita bangun jalannya di tahun 2025 mendatang,” tegasnya.
Jalan Lintas Lebong - RL Sering Longsor, Bupati Lebong Bakal Bangun Jalan Baru -Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Terpisah, Kepala Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong, Arman Yulizar ST mengatakan bahwa terkait adanya perintah dari Bupati Lebong, Kopli Ansori untuk membangun jalan baru di Dusun II Desa Talang Ratu yang saat ini terus tertimbun longsor, pihaknya telah turun ke lokasi.
“Sesuai instruksi Pak Bupati, kita langsung turun ke lapangan,” ujarnya.
Adapun langkah awal, lanjut Arman, pihaknya berkoordinasi dan pendekatan kepada masyarakat untuk melakukan pembebasan lahan, karena lokasi jalan yang direncanakan akan dibangun tanahnya merupakan milik warga.
“Jadi, apa yang akan kita lakukan, pertama kita sampaikan kepada masyarakat terlebih dahulu,” tuturnya.
Lanjut Arman, selain dipergunakan untuk memotong jalan milik Pemprov Bengkulu yang mengalami kerusakan, nantinya jalan yang akan dibangun bisa dimanfatkan untuk perluasan wilayah desa setempat.
“Jadi masyarakat penguna jalan bila lancar melintas, juga bisa untuk perluasan wilayah,” ucapnya.
Tidak dipungkiri, bebernya, melihat kondisi jalan yang saat ini rusak dan terus tertimbun longsor, memang diperbaiki namun perbaikan tersebut hanya dalam jangka pendek dan tidak akan menyelesaikan masalah, karena longsor akan terus terjadi di kawasan tersebut.
“Itulah untuk jangka panjangnya, kita akan membuat jalan baru,” tuturnya
Untuk diketahui, jalan longsor yang berada di kawasan Dusun III Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang sendiri memang sering terjadi. Puncaknya pada pertengahan April 2024 yang lalu, ketika musibah banjir bandang dan tanah di bagian bahu jalan yang bawahnya aliran air Sungai Ketahun tergerus, dan akibatnya jalan ambruk.
Selanjutnya dari Pemprov Bengkulu melakukan perbaikan darurat dan pada saat perbaikan, ada 1 unit mobil fuso yang mengangkut alat berat terperosok karena jalan kembali ambruk.
Setelah mobil fuso dan alat berat bisa dievakuasi, hanya kurun waktu beberapa jam jalan tersebut akhirnya ambruk total masuk kedalam jurang sehingga jalan benar-benar terputus.
Untuk melancarkan aktivitas masyarakat melintas, dilakukan pengerukan tebing di samping jalan yang ambruk. Akan tetapi, ketika hujan turun membuat tanah tebing longsor dan menutup jalan yang baru dibuka. Bahkan sempat 3 hari 3 malam longsor terus turun, ketika material longsor selesai dibersihkan, beberapa jam kemudian longsor kembali turun.