Bataha Santiago, Raja Manganitu yang Dianugerahi Pahlawan Nasional, Ini Sosoknya
Bataha Santiago, pahlawan nasional-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
HARIANBE - Pada momen hari Pahlawan 10 November 2023 besok, Pemerintah Indonesia akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh Nasional.
Salah satunya Bataha Santiago. Ia merupakan Raja Manganitu dan memerintah pada tahun 1670 sampai 1675.
Ia adalah seorang pahlawan nasional asal Provinsi Sulawesi Utara.
BACA JUGA: Ida Dewa Agung Gede Jambe, Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Sosoknya
BACA JUGA: Terbaru HP Itel A70 Pakai Fitur Ala iPhone 15, Harga Dibawah Rp 1 Juta, Ini Keunggulannya
Dilansir dari laman Kemdikbud, merupakan raja ketiga Manganitu yang wilayahnya kini berada di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Kedamaian di kerajaan itu berubah ketika pada tahun 1675 datanglah Gubernur Belanda yang bernama Robertus Padtbrugge.
Gubernur Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku datang dengan niat untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Manganitu, yang kemudian ditolak oleh Raja Santiago.
Bataha Santiago dikenal sebagai satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak untuk meneken kerjasama dagang dengan VOC.
Ia merupakan sosok yang memiliki jiwa dan sikap gotong-royong yang kuat. Juga dikenal dengan pendirian teguhnya, di mana seluruh kegiatan rakyat harus dikerjakan bersama-sama.
Gagasannya ini dikenal dengan sebutan “Banala Pesasumbalaeng”.
Bataha Santiago juga bercita-cita untuk mempersatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Kepulauan Sangihe-Talaud serta mempertahankan diri dari penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.
Sikap dan prinsip yang kuat dan teguh membuatnya berani mati dalam membela keutuhan nusa dan bangsa.
Semboyan Bataha Santiago yang terkenal yaitu “Nusa kumbahang katumpaeng”, yang berarti "Tanah air kita tidak boleh dimasuki dan dikuasai musuh".