Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Dikbud Seluma Lakukan Ini

Kepala Disdikbud Seluma, Farzian SPd--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma memastikan bahwa pada semester ganjil tahun ajaran baru 2024/2025, seluruh SD dan SMP di Kabupaten Seluma sudah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. 

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Disdikbud Seluma, Farzian SPd jika sebelumnya masih tersisa 1 sekolah yang belum menerapkan, yakni SMP Negeri 32 Seluma namun tahun ini sudah diberlakukan secara keseluruhan.

Dikatakannya, bahwa hal ini karena mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Tahun ajaran baru ini kita sudah pastikan akan memberlakukan kurikulum merdeka ini.  Karena dalam regulasi yang telah diterapkan, seluruh sekolah harus menerapkan kurikulum Merdeka Belajar,“ sampainya.

BACA JUGA:8 Perwira Polres Kaur Lakukan Sertijab, Ini Posisi yang Diganti

BACA JUGA:5.000 Rumah Warga Seluma Belum Dialiri Listrik

Ditambahkan, sebenarnya pihak sekolah tersebut mengaku sudah mendaftarkan diri untuk menggunakan kurikulum Merdeka Belajar. Namun karena ada suatu kendala, sehingga di Dapodik ternyata mereka masih terdaftar menggunakan Kurikulum 2013.

Oleh sebab itu dikarenakan semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 pada saat itu sudah berjalan, maka SMP Negeri 32 Seluma tetap menerapkan kurikulum 2013, namun tetap belajar menerapkan kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri. 

"Jadi pada tahun ajaran lalu tetap menggunakan kurikulum 2013 namun tetap menyesuaikan untuk menerapkan kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri. Tahun ini sudah seragam,” jelas Farzian.

BACA JUGA: 30 Mahasiswa UGM KKN di Kaur, Begini Harapan Bupati

Dijelaskan, tahun ajaran 2024/2025 sebenarnya merupakan tahun ketiga penerapan kurikulum Merdeka Belajar, karena sebelumnya pada tahun ajaran 2022/2023 sudah ada tiga sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka belajar, yakni SMP Negeri 47 Air Kemuning, SMP Negeri 21 Kungkai Baru, SMP Negeri 20 Kunduran dan selebihnya baru dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024.  Sebagian besar beralasan belum diterapkannya kurikulum diantaranya yakni faktor SDM dan pendanaan.

"Awalnya sekolah masih minim pengetahuan terkait kurikulum baru tersebut, dan SDM masih perlu belajar dan menimba ilmu tentang kurikulum Merdeka Belajar. Selain itu mungkin terkait dari sumber pendanaan yang masih perlu dipertimbangkan. Namun saat ini sudah clear dan diterapkan,” pungkasnya.(Jefrianto)

Tag
Share