Keluarga dan Orang Tua Adalah Pondasi Pendidikan Anak

Reporter: Budhi |

Editor: Haijir |

Selasa , 09 Jul 2024 - 21:22

IST/BE Pentingnya peran keluarga dan orang tuan dalam pembentukan pondasi pendidikan bagi anak--

Harianbengkuluekspress.id - Dalam hitungan hari lagi, tahun ajaran baru akan segera dimulai. Siswa yang sebelumnya duduk di bangku taman kanak-kanak akan mulai belajar di jenjang pendidikan sekolah dasar (SD).

Dalam hal ini tentu keluarga dan orang tua merupakan pondasi pendidikan awal bagi anak sehingga nantinya mau dan nyaman ketika naik tingkat atau duduk di bangku SD.

Oleh karena itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu, A Gunawan SSos mengatakan dan meminta agar para orang tua tidak terlalu menekan anak ataupun memaksakan anak-anaknya harus berprestasi dan rangking kelas. Apalagi kini di SD, mulai dari kelas satu sampai kelas tiga tidak lagi mengenal rangking kelas.

Hal itu sebagai upaya untuk membuat anaknya tidak merasa tertekan dengan pelajaran. Serta bisa menikmati proses dalam belajar mengajar.

Selain itu, dia mengatakan, jika pemerintah sudah menerapkan model transisi dari Paud ke SD yang menyenangkan. Sehingga pembelajaran dirancang semenyenangkan mungkin bagi anak, terutama untuk siswa baru kelas satu. Transisi dari yang menyenangkan artinya membuat anak senang dalam belajar. Jika sudah senang, maka pelajaran akan mudah didapat dan tanpa tekanan.

"Jangan kaget nanti ada belajar diluar kelas, kunjungan ke musium misalnya. Apalagi jaman sekarang ini agak jarang orang tua mengajak anak ke musium, kalau ke mall banyak," ucapnya, Selasa, 9 Juli 2024.

Ia menyebutkan, orang tua menjadi pihak awal dalam pembentukan anak. Karena keluarga adalah pondasi pendidikan yang sesungguhnya.

Apalagi dari sisi waktu, anak-anak di sekolah hanya beberapa jam saja dalam sehari. Sementara saat bersama keluarga khususnya orang tua bisa seharian penuh.

"Berhasil tidaknya anak tentunya bergantung dari keluarga. Perhatian penuh dan juga dorongan ke arah yang positif merupakan bekal bagi anak," terangnya.

Selain itu, ia juga meminta agar orang tua juga menyisihkan waktu bersama anak-anak, mulai dari bermain dan belajar. Karena kebersamaan merupakan hal yang sangat diperlukan anak dalam tumbuh kembang dan tahapan belajar.

keluarga dan orang tua adalah   pondasi pendidikan anak                            harianbengkuluekspress.id - dalam hitungan hari lagi, tahun ajaran baru akan segera dimulai. siswa yang sebelumnya duduk di bangku taman kanak-kanak akan mulai belajar di jenjang pendidikan sekolah dasar (sd).
dalam hal ini tentu keluarga dan orang tua merupakan pondasi pendidikan awal bagi anak sehingga nantinya mau dan nyaman ketika naik tingkat atau duduk di bangku sd.
oleh karena itu kepala dinas pendidikan (disdik) kota bengkulu, a gunawan ssos mengatakan dan meminta agar para orang tua tidak terlalu menekan anak ataupun memaksakan anak-anaknya harus berprestasi dan rangking kelas. apalagi kini di sd, mulai dari kelas satu sampai kelas tiga tidak lagi mengenal rangking kelas.
hal itu sebagai upaya untuk membuat anaknya tidak merasa tertekan dengan pelajaran. serta bisa menikmati proses dalam belajar mengajar.
baca juga:dispora serahkan bantuan alat olahraga, ini pihak yang mendapatkannya
baca juga: peti kemas dan pengangkutan, penyebab mahalnya biaya ekspor bengkulu
selain itu, dia mengatakan, jika pemerintah sudah menerapkan model transisi dari paud ke sd yang menyenangkan. sehingga pembelajaran dirancang semenyenangkan mungkin bagi anak, terutama untuk siswa baru kelas satu. transisi dari yang menyenangkan artinya membuat anak senang dalam belajar. jika sudah senang, maka pelajaran akan mudah didapat dan tanpa tekanan.
"jangan kaget nanti ada belajar diluar kelas, kunjungan ke musium misalnya. apalagi jaman sekarang ini agak jarang orang tua mengajak anak ke musium, kalau ke mall banyak," ucapnya, selasa, 9 juli 2024.
ia menyebutkan, orang tua menjadi pihak awal dalam pembentukan anak. karena keluarga adalah pondasi pendidikan yang sesungguhnya.
baca juga:ratusan siswa mtsn 1 ikuti matsama
apalagi dari sisi waktu, anak-anak di sekolah hanya beberapa jam saja dalam sehari. sementara saat bersama keluarga khususnya orang tua bisa seharian penuh.
"berhasil tidaknya anak tentunya bergantung dari keluarga. perhatian penuh dan juga dorongan ke arah yang positif merupakan bekal bagi anak," terangnya.
selain itu, ia juga meminta agar orang tua juga menyisihkan waktu bersama anak-anak, mulai dari bermain dan belajar. karena kebersamaan merupakan hal yang sangat diperlukan anak dalam tumbuh kembang dan tahapan belajar.
baca juga:13 smpn kekurangan siswa baru, ini daftar sekolahnya 
"pada tahun ajaran baru ini, kita (disdik, red) mengajak orang tua untuk tidak segan ke sekolah untuk berdiskusi soal anak dan membahas berbagai masalah yang dihadapi. karena kolaborasi pihak sekolah dan orang tua akan membuat pendidikan anak berjalan sesuai yang dicita-citakan," tutupnya. (budhi)