Waspada, WHO Sebut Bedak Tabur Berpotensi Kanker, Begini Penjelasannya

WHO sebut bedak tabur atau talc dapat memicu kanker -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Pernyataan Badan  Kanker organisasi kesehatan  Dunia (WHO) terkait bedak tabur atau talk dapat menyebabkan kanker menjadi perbincangan akhir-akhir ini. 

Orang tua terlebih bagi ibu-ibu harus waspada, jika  memang benar bedak tabur  yang kerap digunakan untuk anak-anak bisa memicu kanker. 

Diketahui, Internasional untuk Penelitian Kanker atau International Agency for Research on Cancer (IARC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa  bedak tabur talk bisa bersifat kasinogenik atau memicu kanker.

Keputusan itu setelah berdasarkan bukti terbatas yang dianalisi pada manusia dan hewan. 

Bahwa talc dapat mengakibatkan kanker pada tikus dan dibukti mekanissitik yang kuat bahwa talc menunjukkan tanda-tanda karsinogenik pada sel manusia.

Seperti dikutip Science Alert, Senin Juli 2024,  talc adalah mineral alami yang ditambang di banyak belahan dunia dan sering digunakan untuk membuat bedak bayi. 

BACA JUGA:Pendorong Investasi dalam Negeri Melalui Program Reformasi Agraria, Menteri AHY Terima Penghargaan

BACA JUGA:Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 4 Ditutup, Ini Pengakuan Mahasiswa

Kebanyakan orang terpapar talc dalam bentuk bedak bayi atau kosmetik.

 Namun, IARC menyebut paparan talc yang paling signifikan terjadi ketika talc ditambang, diproses, atau digunakan untuk membuat produk.

Badan tersebut mengatakan ada beberapa  penelitian yang secara konsisten menunjukkan peningkatan kasus kanker ovarium pada wanita yang menggunakan bedak di alat kelaminnya.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa talc dalam beberapa penelitian terkontaminasi asbes penyebab kanker. 

IARC pun menyimpulkan laporan yang dipublikasikan di The Lancet Oncology bahwa peranan dari bedak  talc belum dapat dipastikan sepenuhnya. 

Hal ini membuat Kevin McConway, ahli statistik di Universitas Terbuka Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian ini, masih mempertanyakan temuan tersebut.

Tag
Share