Maksimalkan Posyandu Turunkan Stunting, Ini Imbauan Ketua TPPS Kabupaten Mukomuko
Budi/BE KPU Mukomuko sebut Coklit selesai dilakukan. Dilanjutkan evaluasi data pemilih. --
Harianbengkuluekspress.id – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Mukomuko, Wasri, meminta maksimalkan peran posyandu yang ada di desa dan kelurahan di daerah ini. Tujuannya untuk menekan angka stunting. Pasalnya, kata Wasri, hingga saat ini angka stunting di Kabupaten Mukomuko masih tinggi.
“Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), pemerintah desa, kecamatan dan pihak lainnya agar memaksimalkan peran posyandu untuk penurunan angka stunting,” tegasnya.
Wasri menyebutkan, pada 2023, angka stunting berdasarkan survey status gizi Indonesia (SSGI) masih di angka 22,02 persen. Ini menunjukan masih jauh dari target yang ditetapkan Pemerintah RI untuk angka stunting harus diangka 14 persen. Adapun cara memaksimalkan peran posyandu, diantaranya harus melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, intervensi bagi seluruh sasaran seperti calon pengantin, ibu hamil dan lainnya secara berkelanjutan.
“Awasi aktifitas di posyandu-posyandu. Untuk perkembangan program dan kegiatan pencegahan stunting dilaporkan secara berkala ke pemerintah pusat,” bebernya.
BACA JUGA:KPU Evaluasi Data Pemilih, Begini Keterangan Anggota KPU Kabupaten Mukomuko
BACA JUGA:Ganja Dipasok dari Sumbar, 11 Tersangka Berencana Pesan 20 Kg
Wasri juga berharap kepada seluruh lapisan masyarakat ikut mendukung dalam menyuskseskan program pemerintah salah satunya penurunan angka stunting.
”Peran seluruh lapisan masyarakat sangat penting. Sehingga program pemerintah untuk menurunkan angka stunting dapat berjalan dengan optimal. Dengan harapan pada tahun 2025 mendatang daerah kita zero stunting,” harap Wakil Bupati Mukomuko itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo melalui Sekretaris Jajad Sudrajat menyampaikan, jajarannya terus melakukan berbagai upaya dengan melibatkan Puskesmas dan pihak-pihak terkait lainnya. Adapun intervensi Dinkes Mukomuko dalam upaya penurunan stunting diantaranya pemenuhan alat pengukuran dan pemeriksaan TB/BB balita di seluruh posyandu di setiap desa sebanyak 197 unit antropometri.
Pemenuhan alat USG di 17 Puskesmas, untuk mendeteksi dini perkembangan janin dan memudahkan proses rujukan janin abnormal.Pelatihan seluruh kader posyandu terkait pengukuran USG dasar. Inovasi Febula pemberian tablet FE di sekolah dan upaya lainnya. (Budi Hartono)