Tahun Ajaran Baru, Sekolah Naungan Kemenag Gunakan Kurikulum Baru, Begini Keunggulannya

Reporter: Asrianto |

Editor: Asrianto |

Minggu , 14 Jul 2024 - 14:44

Tahun Ajaran Baru, Sekolah Naungan Kemenag Gunakan Kurikulum Baru, Begini Keunggulannya-istimewa/Bengkuluekspress.-

tahun ajaran baru, sekolah naungan kemenag gunakan kurikulum baru, begini keunggulannya                            harianbengkuluekspress.id-pemberitahuan bagi sekolah-sekolah di dalam naungan kementerian agama (kemenag) ri. pasalnya, pada tahun ajaran baru akan diterapkan kurikulum baru.
hal ini diungkapkan plt. dirjen pendidikan islam, abu rokhmad baru-baru ini.
"dengan kurikulum baru ini akan membuat para guru dapat berinovasi dalam proses pendidikan di sekolah," katanya.
kurikulum baru ini yakni sesuai keputusan menteri agama (kma) nomor 450 tahun 2024 yang menetapkan pedoman baru untuk kurikulum di raudlatul athfal (ra), madrasah ibtidaiyah (mi), madrasah tsanawiyah (mts), madrasah aliyah (ma), dan madrasah aliyah kejuruan (mak).
baca juga:konsumsi sawo, ini khasiatnya bagi kesehatan
baca juga:hanya 60 ribu guru dapat panggilan ppg daljab 2024, beriktu kriteria yang beruntung
acara peluncuran ini digelar di pelataran ma negeri insan cendekia lampung timur pada tanggal 9-11 juli 2024 dan dihadiri oleh tokoh penting dunia pendidikan islam.
kma 450 merupakan upaya terbaru kemenag untuk memperbarui kurikulum madrasah agar lebih adaptif dengan kebutuhan zaman, menggantikan kma 347 tahun 2022.
“kma ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi, berkreasi dan membangun pembelajaran yang menyenangkan,” ujarnya.
salah satu yang menjadi poin penting adalah adanya project pelajar pancasila atau dikenal dengan p5.
baca juga:terbaru, 98 pinjol yang kantongi izin ojk, berikut daftarnya
baca juga:operasi patuh nala 2024 digelar mulai besok, fokus pada penindakan, ini targetnya
projek penguatan profil pelajar pancasila (p5) diperkaya dengan rahmatan lil ‘alamin (ra).
rahmatan lil ‘alamin memberi nilai lebih pada p5, nilai ini akan membimbing peserta didik menjadi pemahaman keagamaan yang terinternalisasi dalam diri peserta didik.
sehingga nilai-nilai agama menjadi pertimbangan dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak untuk menyikapi fenomena kehidupan ini.
demikianlah informasi ini. semoga bermanfaat. (*)