Ayo Turunkan Kasus Stunting, Begini Caranya
LEBONG : Pembukaaan kegiatan desiminasi audit kasus stunting (AKS) Kabupaten Lebong tahap 1 dan melakukan foto bersama.-ERICK/BE -
harianbengkuluekspress.id – Wakli Bupati (Wabup) sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Lebong, Drs Fahrurrozi MPd kembali mengajak semua pihak, agar bisa selalu bekerjasama agar capaian penurunan angka stunting di tahun 2024 ini dari target nasional sebesar 14 persen bisa tercapai.
“Saat ini harus ada kerjasma semua pihak agar kasus stunting terutama di Kabupaten Lebong dapat turun,” sampainya, Selasa 23 Juli 2024.
Wabup meminta, kepada Camat dan kepala Puskesmas agar bisa langsung melihat secara langsung untuk melakukan monitor dan melakukan tindakan, terhadap anak-anak stunting sehingga di tahun 2024 ini target nasional mampu menurunkan angka kasus stunting sebesar 14 persen, bisa tercapai.
“Kita harapkan Kabupaten Lebong bisa berperan untuk mendukung capaian tersebut,” jelasnya.
Dalam menurunkan angka stunting, ucap Wabup, tidak bisa jika tidak turun langsung ke lapangan. Oleh karena itulah harus ada tindakan yang nyata baik itu dimulai dari pencegahan, penanganan maupun tindakan nyata lainnya.
“Itupun harus adanya campur tangan dari semua pihak yang melakukan tindakan nyata,” ujarnya.
BACA JUGA:38.826 Anak Diimuninasi Polio, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Bupati Kukuhkan Penambahan Jabatan Kades, Ini Pesannya
Ditambahkan Wabup, peran dari awak media juga sangat diharapkan dengan menyampaikan baik itu terkait apa itu stunting, penangananya, serta jika ada kasus stunting yang belum terdata, dengan adanya pemeritaan dari meida maka akan memberikan informasi yang sangat baik.
“Jadi kami akan menerima feedback (masukan) atas kasus-kasus yang mungkin belum ditangani,” tuturnya.
Ditambahkan Wabup, berdasarkan hasil timbang yang dilakukan pada kegatan intervensi serentak penurunan stunting pada bulan Juni 2024, ada sebanyak 6.580 anak bawah dua tahun (baduta) ataupun anak dibawah lima tahun (balita) dan dari jumlah tersebut sebanyak 209 anak stunting atau sebesar 3,17 persen.
“Jumlah tersebut terdiri dari 78 anak Baduta dan 131 anak balita,” ucapnya.
Oleh karan itulah, diharapkan kembali mengajak agar ada Bapak Bunda Asus (BAAS) terhadap anak-anak stunting yang belum ada BAAS, sehingga angka stunting di Kabupaten Lebong bisa terselesaikan. Dimana sesuai RPJMD tahun 2024, Lebong bisa menurunkan angka kasus stunting sebesar 8 persen.
“Itu target di tahun 2024 ini,” tegasnya.