Penyuluh Agama dan Warga Madrasah Berperan Tekan Pernikahan Dini, Kemenag Luncurkan BRUS
ilustrasi cegah nikah dini-istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Mencegah perkawinan dini sekaligus menekan angka stunting, kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat meluncurkan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) sebagai upaya untuk menyiapkan generasi muda yang lebih berkualitas.
Program ini menitik beratkan keterlibatan para penyuluh agama dan warga Madrasah agar berperan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag, Eny Retno Yaqut, menyoroti pentingnya peran semua pihak dalam mencegah terjadinya pernikahan dini.
Menurutnya, pernikahan dini adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi bersama.Peluncuran program BRUS menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting.
Menurutnya, rendahnya kualitas pendidikan pada remaja berdampak langsung pada penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah.
Oleh karenanya dalam menekan angka pernikahan dini tersebut, pihaknya melibatkan penyuluh agama dan warga madrasah.
Pernikahan dini membawa banyak risiko bagi remaja, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
BACA JUGA:1.562 Calon Mahasiwa Lulus Uji Kompetisi Masuk Universitas Al-Azhar, Kemenag Ungkap Begini
BACA JUGA:Pembangunan MPP Mukomuko Terancam Tertunda, Berikut Alasannya
" Kita harus memberi pemahaman yang komprehensif kepada remaja tentang pentingnya mempersiapkan masa depan mereka dengan baik, baik dari segi agama, sosial, maupun lingkungan. Dengan demikian, mereka dapat mengambil keputusan yang tepat terkait pernikahan," katanya.
Keterlibatan penyuluh agama, masyarakat, dan pemerintah memiliki peran yang sangat krusial dalam menyosialisasikan pentingnya pendidikan berkualitas bagi remaja.
Melalui program BRUS yang menyasar siswa SMP dan SMA, diharapkan dapat memberi pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan keluarga sejak dini.
" Pernikahan dini adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi bersama. Mari kita bergandengan tangan untuk memberi masa depan yang cerah bagi anak-anak kita dengan mencegah terjadinya pernikahan dini," ajaknya mengakhiri. (**)