Pembatasan Pertalite, Nelayan Sulit Melaut

MEDI/BE Aktivitas melaut para nelayan di Kota Bengkulu menurun disebabkan dampak kelangkaan BBM di SPBU.--

Harianbengkuluekspress.id - Distribusi BBM yang diduga terjadi pengurangan ke SPBU di wilayah Provinsi Bengkulu baik BBM subsidi jenis pertalite maupun bio solar berdampak pada nelayan.

Pasalnya, sejumlah nelayan kesulitan untuk melakukan aktivitas melaut karena sulitnya mendapatkan BBM. 

"Ya berdampak karena kebayakan para nelayan ini masih menggunakan BBM jenis pertalite," ujar Kepala Dinas Perikanan Kota Bengkulu, Tarzan Naidi. 

Menanggapi keluhan para nelayan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi langsung ke PT Pertamina agar nelayan yang menggunakan BBM jenis pertalite mendapat prioritas khusus. 

BACA JUGA:Turnamen IM Cup 2024, Lahirkan Bintang Sepak Bola dari Bengkulu

BACA JUGA:PIN Polio Tak Capai Target, Realisasinya Hanya Segini

Dikatakan Tarzan bahwa selama ini memang belum ada regulasi atau ketetapan yang mengkhususkan pertalite untuk para nelayan tersebut. Namun dengan adanya persoalan ini maka diharapkan agar ada solusi yang bisa membantu para nelayan agar bisa tetap melaut. 

"Kita sudah sampaikan karena hal ini sudah jadi keluhan, kalau bisa ada prioritas khusus untuk nelayan," sampainya. 

Selama ini Pemkot sudah melakukan konversi penggunaan BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk para nelayan. Ratusan alat/mesin konversi tersebut sudah dibagikan namun nyatanya para nelayan masih memilih menggunakan BBM. 

"Sebagian nelayan masih membeli BBM secara eceran, namun dengan ada pembatasan langsung dari Pertamina maka penjualan BBM di eceran juga berkurang," jelasnya. 

BACA JUGA:Pekerja Migran Diminta Jadi Pengusaha

Meski telah menyampaikan ke Pertamina namun pihaknya belum mendapatkan solusi terkait persoalan ini. Justru Dinas Perikanan diminta untuk menyampaikan langsung ke BPH Migas.

"Mereka menyarankan untuk konsultasi langsung ke BPH migas, tetapi kedepan akan tetap kita upayakan, karena perekonomian nelayan bisa terganggu," pungkasnya. 

Sebelumnya hal ini sudah mendapat perhatian Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah. Dinas ESDM bersama jajaran dan PT Pertamina  harus sering-sering memantau kondisi SPBU.

Tag
Share