Pajak Ranmor Rp 11 Miliar, Masuk ke PAD BS
RENALD/BE Kasi Penetapan dan Penerimaan UPTD Samsat BS, Yunisman Engky, S.Sos menjelaskan capaian PAD pajak sementara tahun 2024.--
Harianbengkuluekspress.id – Penarikan pajak kendaraan bermotor (Ranmor) terus berlangsung di UPTD Samsat Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Terbaru, terhitung sejak Kamis 15 Agustus 2024 tercatat sudah ada Rp 11 miliar Penghasilan Asli Daerah (PAD) pajak ranmor masuk ke Kas Daerah (Kasda).
Adapun jumlah tersebut jika dipersentasekan sudah mencapai 65 persen dari total target PAD pajak ranmor di BS tahun 2024 sebesar Rp18,6 miliar.
Kasi Penetapan dan Penerimaan UPTD Samsat BS, Yunisman Engky, S.Sos membenarkan data tersebut.
BACA JUGA:Dedikasi Para Pejuang Tanpa Pamrih, Pemkab Gelar Ramah Tamah bersama Veteran
BACA JUGA:Lagi, Ayah Cabuli Anak Kandung, di Sini Kejadiannya
"Jika dikalkulasi dengan capaian triwulan, maka angka tersebut sangat optimal di Samsat Bengkulu Selatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Yunisman mengaku optimis jika PAD pajak ranmor akan melampaui target pada akhir 2024 ini. Hal tersebut dilihat dari capaian yang ada pada pertengahan tahun 2024.
“Memang setiap tahunnya ada fluktuasi dari target maupun capaian bulanan. Namun, khusus di Bengkulu Selatan, hasil itu perlahan berubah. Bahkan,. Bengkulu Selatan selalu over target PAD,” ungkapnya.
Yunisman juga mengatakan faktor utama yang membuat PAD pajak ranmor cepat tercapai lantaran program pemutihan denda pajak yang dibuka oleh Pemprov Bengkulu. Sehingga program tersebut memberikan kesempatan ranmor yang sebelumnya sudah lama mati pajak kemudian dihidupkan kembali.
"Begitupun dengan ranmor yang berplat luar, sudah berangsur dimutasikan ke daerah BS karena keringanan biaya balik nama (BBN, red). Tapi kami tidak menjamin setelah adanya APBD-P nanti, bisa jadi capaian PAD berubah drastis. Tapi kami tidak khawatir, karena sejumlah taktik jitu sudah disiapkan,” jelasnya.
Adapun untuk menarik minat masyarakat agar membayar pajak gencar dilakukan. Diantaranya dengan menghadirkan pelayanan jemput bola, lalu gerebek pajak di pasar, samling hingga order pajak.
"Tak hanya itu, kami juga terus menjalin kolaborasi dengan pihak Pemdes yang mau bekerjasama menarik pajak secara kolektif. Tinggal lagi PR terbesar itu mengatasi tunggakan randis, tapi kami sudah ada ancang-ancang untuk bekerjasama dengan pihak kejari," pungkasnya. (Renald)