Kualitas Rumah Subsidi Dipertanyakan, Belum 1 Tahun Sudah Mulai Retak

DOK/BE Kualitas rumah subsidi di Kota Bengkulu dikeluhkan pemiliknya. --

BENGKULU, BE - Sejumlah warga Kota Bengkulu mempertanyakan kualitas rumah subsidi yang dibangun  tahun 2023 ini. Warga yang mengeluhkan kondisi rumah mereka, dengan dinding yang retak hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Salah satu warga Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu, Nora Dwi Anjani menyampaikan kekecewaannya terhadap rumah subsidi yang dia beli. 

Ia mengatakan dinding yang retak menjadi masalah serius, padahal cicilan belum berjalan satu tahun. 

"Kualitas rumah subsidi ini sangat jelek, dindingnya retak sudah dalam waktu singkat," ujarnya, Selasa (14/11).

Dikonfirmasi, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah subsidi. 

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk menyampaikan data terkait pengembang yang membangun rumah subsidi berkualitas buruk.

"Kami memberlakukan aturan khusus kepada para pengembang dan akan melakukan pengawasan berjenjang melalui BP Tapera," kata Adi.

Menurut Adi, kualitas bangunan rumah subsidi seharusnya terjamin melalui komitmen pengembang yang diikat melalui perjanjian kerja sama (PKS) bersama stakeholder terkait, termasuk BP Tapera dan Perbankan. 

Bank dan BP Tapera berkomitmen untuk memberikan pinjaman hanya kepada pengembang yang mematuhi kualitas rumah subsidi yang baik.

"Kualitas bangunan rumah subsidi seharusnya terjamin kalau tidak maka kami tidak akan memberikan pinjaman ke pengembang tersebut," ujarnya.

Ia mengaku, aturan pembangunan rumah subsidi kini telah diawasi dengan ketat. Pihaknya melakukan pengecekan di awal ketika rumah bersubsidi diakadkan untuk mencegah pembangunan rumah berkualitas jelek. 

"Pengecekan di bank juga ada, dan di kami juga ada pengecekan. Harusnya sebelum akad sudah dicek dulu sehingga pada saat analisis rumahnya benar," jelasnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini ke depannya, BP Tapera berencana mengembangkan Aplikasi Tapera Mobile. Aplikasi ini akan memberikan informasi terkait supply dan demand rumah bersubsidi, serta memungkinkan laporan konsumen tentang kualitas rumah. 

"Masyarakat dapat menilai melalui aplikasi, harus transparan dan komunikasi yang baik," tutupnya.(999)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan