Posyandu Diminta Gencar Promosi, Ini Pesan Penjabat Wali Kota Bengkulu
IST/BE Pj Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi bersama Dinas Kesehatan saat melakukan rakor dalam peningkatan kinerja posyandu.--
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu mendorong setiap posyandu di kelurahan agar lebih aktif berpromosi. Hal ini berguna agar masyarakat bisa menjadi posyandu sebagai tujuan utama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Posyandu yang sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu. Layanannya sekarang bukan hanya untuk ibu dan anak saja, tetapi juga masyarakat dari berbagai kalangan. Jadi nanti urusan yang sakit kategori kecil bisa ke posyandu," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi saat memimpin rapat koordinasi dalam pengelolaan posyandu primer dan posyandu dalam layanan tranformasi primer di Hotel Wilo, Senin 2 September 2024.
Setiap pelayanan kesehatan harus bertransformasi. Untuk transformasi layanan primer dilaksanakan pada Puskesmas dan Posyandu dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif baik perorangan maupun masyarakat. Pelayanan primer yang berkualitas pondasi bagi sistem pelayanan kesehatan. Lanjutnya, hal ini juga dalam rangka peningkatan kapasitas dan kompetensi petugas kesehatan di lapangan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada masyarakat.
"Jadi nantinya tugas para kader posyandu ke depan lebih berat. Meski demikian, Pemkot sudah merencanakan apa saja yang dibutuhkan posyandu, mulai dari insentif para kader, sarana prasana dan hal lainnya untuk menunjang kegiatan posyandu tersebut," jelasnya.
BACA JUGA:SMKN 1 RL Teken MoU dengan PT Schneider, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Peternak Ikut Andil Kurangi Impor Sapi, Disnakeswan Rencanakan Pelatihan dan Pendampingan
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Hariyadi mengatakan, rapat koordinasi dalam pengelolaan posyandu primer dan posyandu dalam layanan tranformasi primer sebagai langkah untuk mengaktifkan kembali beberapa posyandu yang mati suri.
"Selama ini posyandu terkesan pasif bahkan ada yang vakum. Padahal posyandu garda terdepan bagi masyarakat guna mendapatkan kesehatan, khususnya bagi masyarakat kecil, ibu hamil, balita dan lansia yang ada di setiap kelurahan. Jadi sekarang kita dorong agar fungsinya lebih maksimal," terang Joni.
Dinas Kesehatan atau juga harus memonitor kebutuhan yang ada di posyandu, seperti, fasilitas dan obat-obatan. Beberapa waktu lalu telah dibagikan alat timbangan, makanan tambahan balita dan alat lainnya. Selain itu menyiapkan peralatan yaitu BKB KIT. BKB KIT alat bantu yang dipergunakan kader untuk memberikan penyuluhan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.
"Kita tidak ingin terjadinya gizi buruk karena kurangnya perhatian, posyandu juga harus memonitor lingkungannya. Saya harapkan pelayanan di posyandu benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat," harapnya. (Medi Karya Saputra)