Pendaftaran Beasiswa Non-Degree Santri Dibuka, Kesempatan Kuliah Ke Luar Negeri, Ini Lokasinya
Kemenag buka beasiswa non-degree bagi santri di berbagai benua -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkulueskpress.id- Kementerian Agama membuka peluang emas bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui program beasiswa non-degree.
Pendaftaran beasiswa non degree dibuka selama satu pekan terhitung 3 hingga 7 September 2024. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi PUSAKA Superapps Kementerian Agama yang bisa diunduh di play store atau App store. Atau dengan mengakses https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id.
Beasiswa ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang unggul secara intelektual dan memiliki integritas tinggi.
Ada empat beasiswa non-degree, yaitu: Penulisan Karya Ilmiah Turots di Maroko (Benua Afrika), Penguatan Kapasitas Manajemen Sanad Keilmuan Ma'had Aly di Maroko, Micro Credential di Benua Amerika, dan Santri International Fellowship di Inggris (Benua Eropa).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rakhmad menyampaikan pentingnya akselerasi kualitas santri dan pendidik di pesantren melalui keterlibatan dalam program internasional.
"Ini adalah kesempatan emas bagi para santri untuk belajar langsung dari para cendekiawan dunia dan menunjukkan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat, inklusif, dan berkontribusi dalam membangun peradaban dunia," terangnya.
Diketahui, program beasiswa bagi santri sudah dikenalkan sejak 2023 lalu, kurang lebih 2 ribu santri yang memanfaatkan program bergengsi ini.
“Kita semakin dapat melakukan akselerasi di bidang pendidikan dengan skema pembiayaan melalui Dana Abadi Pesantren. Ini dibuktikan pada 2023 hingga 2024, kita sudah merekrut kurang lebih 2000 santri di program beasiswa santri berprestasi. Sekarang kita membuka peluang lagi bagi para santri dan pendidik di pesantren melalui program non-degree,” lanjutnya.
BACA JUGA:Kemenag Dukung Inovasi Lembaga Pendidikan
Guru Besar UIN Walisongo ini menegaskan program beasiswa non-degree ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang unggul secara intelektual dan memiliki integritas tinggi.
"Kami ingin memastikan bahwa para santri ini tidak hanya belajar di dalam negeri, tetapi juga perlu ke luar benua agar memiliki wawasan dan komitmen kuat untuk pengembangan keilmuan di pesantren," ujarnya.
Abu Rokhmad juga menggarisbawahi pentingnya program Micro Credential di Amerika Serikat dan Penulisan Karya Ilmiah Turots di Maroko dalam peningkatan kapasitas akademik santri dan pendidik pesantren.
"Program Micro Credential memberikan kesempatan bagi para santri dan pendidik untuk memahami moderasi beragama secara lebih mendalam melalui pertukaran gagasan di tingkat internasional. Kita ingin santri kita belajar untuk meningkatkan pemahaman dan produktivitas dalam penulisan turots di Maroko," jelasnya.