Stok VAR Menipis

Sekretaris DTPHP BU, Juwita Abadi SP--

BENGKULU UTARA, BE - Stok vaksin Anti rabies (VAR) di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menipis. Kini stok VAR yang berada di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) BU hanya menyisakan 20 vial dosis vaksin untuk menangani kasus gigitan hewan penular rabies (HPR).


Sekretaris DTPHP BU, Juwita Abadi SP mengatakan, 20 vial vaksin VAR ini merupakan sisa penyaluran yang telah dilakuka

n pihaknya kepada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di 19 kecamatan yang ada di BU. Setelah tahun ini mendapatkan 2.000 dosis VAR yang merupakan dari APBD dan APBN.
"Kalau untuk VAR saat ini tersisa hanya 20 vial dosis lagi, karena kita telah menyalurkannya keseluruh Puskeswan yang ada dan Allhamdulillah mencukupi untuk kebutuhan di BU dalam satu tahun," ujarnya.


Ditambahkannya, ditahun ini memang tidak ada tambahan vaksin, namun ditahun 2024 pihaknya akan kembali mengusulkan sebnayak 2.000 dosis vaksin melalui APBD dan APBN. Hal ini dilakukan agar dapat mencukupi kebutuhan VAR di BU dalam satu tahun.


"Ditahun 2024 kembali kita usulkan, sama seperti tahun ini, 1.000 dosis dari APBD dan 1.000 Dosis dari APBN," terangnya.


Sementara itu, berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) BU, masyarakat yang terkena Gigitan HPR di BU sejak Januari hingga awal Oktober tercatat sebanyak 200 orang. Bila dibandingkan ditahun sebelumya jumlah korban terkena gigitan HPR di 2023 tampaknya sedikit mengalami peningkatan. Lantaran di sepanjang 2022 lalu korban atau masyarakat yang terkena gigitan HPR hanya 200 orang.


"Kalau dilihat dari data sekarang, yang sudah mencapai 200 orang tercatat digigit HPR, perkiraan kita sampai akhir tahun ini bakal ada penambahan kasus. Sehingga kemungkinan besar kasus ditahun ini akan sedikit meingkat,"ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) BU, Ujang Ismail SKM MPh.


Lebih lanjut Ujang menuturkan, prediksi peningkatan kasus ini bukan tanpa sebab, karena menurutnya dari data yang terkena gigitan HPR ini juga meningkat dari data yang diterima dari Puskemas yang ada di setiap Kecamatan.


"Bukan tanpa sebab, karena ini kita lihat dari data yang ada di Puskesmas yang kasusnya terus meningkat," tukasnya.(127)

Tag
Share