Pupuk Kompos dari Ampas Tahu, Begini Cara Membuatnya

Reporter: Bakti |

Editor: Asrianto |

Jumat , 20 Sep 2024 - 07:51

Pupuk Kompos dari Ampas Tahu, Begini Cara Membuatnya-ilustrasi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Pupuk kompos sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman dan menambah kesuburan tanah yang ramah lingkungan.

Banyak bahan di sekitar kita yang bisa digunakan untuk membuat pupuk kompos, salah satunya dari limbah ampas tahu.

Untuk diketahui, ampas tahu merupakan limbah padat hasil produksi tahu, kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, besi, dan karbon organik.

Sehingga, ampas tahu sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.

Ampas tahu bisa diolah menjadi pupuk kompos organik melalui metode fermentasi anaerob menggunakan bantuan mikroorganisme atau starter.

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:

Bahan-Bahan yang diperlukan:

- Ampas tahu

- Hijauan tanaman (rumput, daun kering)

- Limbah organik rumah tangga (sisa sayuran, buah)

- Kotoran ayam

- Kotoran kambing

pupuk kompos dari ampas tahu, begini cara membuatnya                            harianbengkuluekspress.id- pupuk kompos sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman dan menambah kesuburan tanah yang ramah lingkungan.
banyak bahan di sekitar kita yang bisa digunakan untuk membuat pupuk kompos, salah satunya dari limbah ampas tahu.
untuk diketahui, ampas tahu merupakan limbah padat hasil produksi tahu, kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, besi, dan karbon organik. 
sehingga, ampas tahu sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.
baca juga:pupuk organik dari limbah jamur tiram, begini cara membuatnya
baca juga:petani dianjurkan pakai pupuk organik cair, sangat bermanfaat untuk jangka ini
ampas tahu bisa diolah menjadi pupuk kompos organik melalui metode fermentasi anaerob menggunakan bantuan mikroorganisme atau starter.
adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:
bahan-bahan yang diperlukan:
- ampas tahu
- hijauan tanaman (rumput, daun kering)
- limbah organik rumah tangga (sisa sayuran, buah)
- kotoran ayam
- kotoran kambing
- serbuk gergaji
- em4 (starter mikroorganisme)
- air
- gula
langkah-langkah pembuatan kompos dari ampas tahu:
- persiapan bahan
- potong-potong semua bahan organik seperti hijauan, kotoran ayam, dan kotoran kambing. kemudian haluskan bahan-bahan tersebut agar proses - pengomposan lebih cepat dan merata.
baca juga:pupuk kompos dari ampas kopi, begini cara membuatnya
baca juga:pupuk organik dari cangkang telur, begini cara membuatnya
pembuatan starter :
- campurkan 1 cc em4 dengan 1 liter air dan 1 gram gula. aduk hingga rata, lalu diamkan campuran tersebut selama 24 jam agar mikroorganisme berkembang.
pengaturan tempat pengomposan :
siapkan alas berupa terpal plastik dan letakkan semua bahan organik yang sudah dihaluskan di atasnya. tambahkan serbuk gergaji untuk meningkatkan kandungan karbon (c) dan nitrogen (n) dalam campuran bahan.
aplikasi starter em4 :
semprotkan campuran em4 yang sudah diencerkan ke atas bahan-bahan organik. aduk semua bahan hingga rata, pastikan kelembapan bahan berada di kisaran 30-40%. jika bahan masih kurang lembap, tambahkan air bersih secukupnya.
fermentasi :
masukkan campuran bahan ke dalam tong plastik kedap udara. tutup rapat tong dan biarkan selama 3-4 hari agar proses fermentasi berlangsung.
pengecekan kompos :
setelah 4 hari, buka tong dan cek kondisi kompos. kompos yang matang akan memiliki aroma harum mirip tape. jika sudah terfermentasi dengan baik, kompos siap digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.
manfaat:
memperbaiki struktur tanah: kompos dari ampas tahu meningkatkan kandungan hara di dalam tanah.
baca juga:pupuk organik cair dari gedebog pisang, begini cara membuatnya
baca juga: pupuk kompos dari pohon pisang, begini cara membuatnya serta manfaatnya
ramah lingkungan: mengurangi limbah padat yang dibuang ke lingkungan.
ekonomis: bahan-bahan untuk membuat kompos mudah didapatkan, terutama bagi petani dan pemilik rumah tangga.
dengan metode sederhana ini, ampas tahu yang semula dianggap limbah bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih subur dan sehat.(**)