Bengkulu Ekspor Kayu Karet Olahan ke Tiongkok

Petugas Karantina Bengkulu memeriksa kualitas kayu karet olahan siap ekspor, Senin, 23 September 2024.-REWA/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Provinsi Bengkulu kembali melakukan ekspor 443 bundle kayu karet olahan ke Tiongkok pada akhir September 2024. 

Hal ini mempertegas posisi kayu karet sebagai salah satu komoditas unggulan dari Provinsi Bengkulu.

Kepala Karantina Bengkulu, Aris Hadiyono SP menyatakan, ekspor kayu karet olahan terus dilakukan di Bengkulu setiap tahunnya. Ini adalah bukti bahwa kualitas produk Bengkulu diakui dan diterima dengan baik oleh pasar luar negeri.

"Kami sangat bangga bisa terus mendukung pengiriman kayu karet olahan dari Bengkulu ke pasar internasional, khususnya Tiongkok. Ini adalah bukti bahwa kualitas produk kami diakui dan diterima dengan baik," ungkap Aris, Senin, 23 September 2024.

Menurut Aris, kayu karet olahan Bengkulu memiliki keunggulan baik dari segi kualitas maupun harga. Saat ini, setiap kubik kayu karet olahan dapat dihargai antara Rp 220.000 hingga Rp 250.000 per meter kubik di pasar internasional. 

BACA JUGA:Pilkada BU 2024, KPU Undi Nomor Urut Paslon, Arie-Sumarno Dapat Nomor 1

BACA JUGA:Kopli Nomor Urut 1 dan Azhari 2, Ini Tahapan Selanjutnya

Harga ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal, terutama bagi para petani dan pengusaha kayu di Bengkulu.

"Setiap ekspor ini bukan hanya berdampak pada ekonomi provinsi, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi para petani karet yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil perkebunan karet," tambah Aris.

Aris menyebutkan, adanya permintaan dari pasar luar negeri, terutama Tiongkok, menjadi peluang besar bagi Bengkulu untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya. 

Ekspor kali ini adalah bagian dari upaya Bengkulu untuk mengembangkan sektor perkebunan dan kehutanan yang berkelanjutan. 

"Kami berupaya agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi tetap beriringan dengan upaya pelestarian lingkungan. Kayu karet olahan menjadi produk yang ramah lingkungan karena berasal dari pohon karet yang sudah tidak produktif," jelas Aris.

Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor kayu karet Bengkulu, karena kebutuhan kayu di sana cukup tinggi, terutama untuk industri mebel dan konstruksi. 

"Tiongkok membutuhkan pasokan kayu yang besar untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negerinya. Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi Bengkulu untuk terus menjalin kerja sama yang baik," kata Aris.

Tag
Share