Bentuk Penyuluh dan Kader Obat Aman, Ini Tujuan BPOM Bengkulu
REWA/BE Deputi Bidang Pengawasan OTSKK, Mohamad Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm didampingi Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram dan PJ Walikota Bengkulu, Arif Gunadi saat melihat penandatanganan komitmen pembentukan penyuluh dan kader BPOM, Senin 23 Septe--
Harianbengkuluekspress.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu bekerja sama dengan Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (OTSKK), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Aula Krakau I Hotel Horizon, Kota Bengkulu, Senin, 23 September 2024. Acara ini bertujuan membentuk penyuluh dan kader yang bertugas mensosialisasikan keamanan obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik kepada masyarakat.
Deputi Bidang Pengawasan OTSKK, Mohamad Kashuri SSi Apt MFarm didampingi Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram menyampaikan kepada BE, Senin, 23 September 2024, pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan produk-produk kesehatan. “Pembentukan penyuluh dan kader ini diharapkan dapat membantu masyarakat terhindar dari produk yang tidak aman, baik obat maupun kosmetik,” ujar Kashuri.
Kashuri menjelaskan, hasil uji sampel yang dilakukan BPOM RI menunjukkan sekitar 6 persen produk obat dan kosmetik yang beredar di pasaran masih tergolong tidak aman. Menurutnya, ini menjadi perhatian serius karena masyarakat sering kali tidak mampu membedakan produk yang aman dan tidak.
“Salah satu faktor yang menyebabkan produk berbahaya masih beredar adalah rendahnya literasi masyarakat. Disisi lain, ada juga produsen yang sengaja membuat produk yang tidak sesuai standar. Oleh karena itu, konsumen harus menjadi pilar utama dalam mengawasi produk yang mereka gunakan,” tambahnya.
BACA JUGA:Pemkot-BMA Belarak Jambar Uang, Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Imbau Gunakan Bahasa Indonesia Sesuai Kaidah, Kantor Bahasa Gelar Diseminasi KBBI VI
Kolaborasi antara BPOM dan berbagai perguruan tinggi di Bengkulu juga menjadi bagian penting dari upaya ini. Institusi yang terlibat antara lain Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Bengkulu, dan beberapa institusi kesehatan lainnya. Selain perguruan tinggi, rekan media juga diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Peran media sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi mengenai keamanan obat dan kosmetik, sehingga masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih produk," kata Kashuri.
Pj Walikota Bengkulu, Dr Arif Gunadi MSi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi langkah BPOM.
"Pemkot Bengkulu sangat berterima kasih kepada BPOM atas inisiatif ini. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pentingnya keamanan obat dan kosmetik. Kami harap ini bisa terus disosialisasikan,” ujarnya.
Arif juga menekankan kerja sama dengan BPOM sangat penting dalam memastikan masyarakat Kota Bengkulu mengonsumsi obat-obatan dan kosmetik yang aman.
BACA JUGA:Puluhan Kader Lingkungan ke Kota Besar, Ini Dia Kota yang Dipilih
"Obat-obatan, khususnya suplemen, banyak beredar. Kami ingin memastikan bahwa semuanya aman untuk digunakan oleh masyarakat," tambahnya.
Peserta Bimtek terdiri dari berbagai kalangan diharapkan dapat menjadi penyuluh yang aktif menyampaikan informasi ini kemasyarakat luas.