Pencurian TBS Tak Dibenarkan, Selesaikan Sengketa PT ABS
RENALD/BE FMPR saat mengecek lahan PT ABS beberapa waktu lalu. --
KOTA MANNA, BE – Adanya dugaan tindakan pencurian tandan buah segar sawit yang dilakukan oleh MK alias MS (70) di PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) masih menjadi sorotan. Bahkan, Ketua Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) menyayangkan hal tersebut terjadi.
Ketua FMPR, Rusly menyampaikan saat ini FMPR masih berjuang dalam menyelesaikan sengketa dengan PT ABS. Namun, sangat disayangkan jika perjuangan mereka dicoreng dengan tindakan tidak baik, yaitu dengan cara tindakan mencuri TBS sawit di PT ABS.
“Kita sedang berjuang untuk menyelesaikan sengketa yang ada. Memang, kalau dari pengakuan MK memiliki lahan 32 hektar milik kerabatnya di PT ABS, tetapi MK belum pernah menunjukkan bukti kepemilikan lahan atau menunjukkan siapa kerabatnya yang memiliki lahan,” ujar Rusly kepada BE, Minggu (22/10).
Lebih lanjut, Rusly menegaskan MK yang melakukan tindakan pengambilan buah sawit di perkebunan PT ABS bukan bagian dari FMPR. Bahkan, ia juga meragukan jika MK memiliki lahan seluas 32 hektar yang diklaimnya. Sebab, lahan seluas itu tidak mungkin dimiliki perorangan dan terkesan MK ingin memiliki lahan tersebut untuk kepentingan pribadi.
“MK bukan bagian dari kami (FMPR, red). Kami tidak pernah menyuruh beliau untuk mengambil buah di PT ABS. Bahkan, MK saat dimintai KTP tidak menunjukkannya kepada kami. Begitu pun dengan masyarakat yang bersengketa lahan dengan PT ABS kami tidak perintahkan mencuri TBS di PT ABS,” tegas Rusly.
Rusly juga menerangkan pihaknya masih berjuang dalam menyelesaikan lahan yang bersengketa dengan PT ABS. Sebab, pihaknya sudah menyampaikan perihal sengketa tersebut ke DPDRD BS dan Bupati BS. Namun, sampai saat ini sengketa tersebut belum mendapatkan titik terang. Bahkan, FMPR kembali meminta Pemda BS untuk serius menanggapi laporan mereka.
“Kami meminta Pemda BS serius dalam menanggapi laporan kami agar dapat titik terang dan penyelesaian. Sebab, ditakutkan jika konflik ini berlarut-larut akan menjadi konflik yang berkepanjangan. Sedangkan sengketa ini merupakan persoalan rakyat,” pintanya. (117)