Pensiun, 41 Guru di Benteng Diberi Ini
Bakti/BE PENGHARGAAN: Pj Bupati Benteng, Dr Heriyandi Roni MSi saat menyerahkan bingkisan dan penghargaan kepada para guru yang purna tugas ditahun 2023 ini.--
BENTENG, BE - Sebanyak 41 tenaga pendidik (guru,red) di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) memasuki usia pensiun ditahun 2023 ini. Sebagai bentuk apresiasi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Benteng memberikan apresiasi kepada mereka. Berupa ucapan selamat dan pemberian bingkisan atau cindera mata.
"Kami berikan bingkisan kepada rekan-rekan guru yang pensiun. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian selama ini," kata Ketua PGRI Kabupaten Benteng, Supriyanto SPd, usai upacara peringatan hari guru nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-78, Senin (21/11).
Disisi lain, Supriyanto mengungkapkan, bahwa Kabupaten Benteng saat ini mengalami krisis atau kekurangan tenaga guru PNS. Setiap tahun, selalu terdapat guru yang memasuki usia pensiun. Akan tetapi, kurun waktu beberapa tahun terakhir tak diadakan pengadaan atau penerimaan CPNS formasi guru.
"Ditahun ini hanya ada pengadaan guru melalui PPPK dengan kuota sebanyak 54 orang. Diharapkan, ditahun depan semakin banyak lagi formasi PPPK yang dibuka," tutup Supriyanto.
Pantauan BE, upacara peringatan HGN dan PGRI ke-78 dilakukan serentak dengan HUT Korpri dan peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke-78. Upacara berlangsung lancar di halaman depan kantor Bupati Benteng, Senin (20/11).
Pj Bupati Benteng, Dr Heriyandi Roni MSi selaku pembina upacara mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan bisa dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kompetensi dan ilmu pengetahuan ditengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sehingga, para guru dan anggota Korpri bisa memberikan yang terbaik untuk masing-masing organiasi.
Disisi lain, Heriyandi juga berpesan kepada guru agar meningkatkan kemampuan agar dapat menciptakan peserta didik yang unggul, memiliki mentalitas dan berkarakter, sikap santun dan jujur.
"Mari kita wujudkan SDM yang unggul, kreatif, pekerja keras, berjiwa solidaritas dan mampu berfikir kritis," pungkas Heriyandi.(135)