Pemkab Mukomuko Tunda Pilkades Serentak 2024, Ini Penyebabnya

Reporter: Endi |

Editor: Asrianto |

Jumat , 11 Oct 2024 - 06:56

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko, Ujang Selamat, S.Pd,-Endi/Bengkuluekspress-

Sebelumnya, Pemkab Mukomuko sempat mempertimbangkan untuk menggelar Pilkades serentak tahun 2024 dengan menggunakan sistem keterwakilan.

Dalam sistem ini, pemilih akan dibatasi sekitar 70-80 orang per desa, untuk mencegah kerumunan besar di tengah tahapan Pilkada yang juga berjalan.

"Awalnya, kami berencana menggelar Pilkades serentak dengan cara keterwakilan, agar tidak mengumpulkan massa terlalu banyak.

Tapi karena adanya agenda Pilkada yang penting dan larangan dari Kemendagri, kami memutuskan untuk menunda Pilkades ini," jelas Ujang.

Penundaan Pilkades serentak ini juga berdampak pada anggaran yang sudah diusulkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Sebelumnya, empat desa yang akan melaksanakan Pilkades diminta untuk mengalokasikan dana desa sebesar Rp 5 juta dalam perubahan anggaran untuk keperluan Pilkades.

Namun, dengan penundaan ini, dana tersebut akan disimpan dan masuk dalam sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) jika tidak digunakan.

"Dana Rp 5 juta yang dialokasikan untuk Pilkades akan masuk dalam silpa jika tidak digunakan tahun ini, dan bisa dianggarkan kembali tahun depan saat Pilkades digelar," terang Ujang.

Dengan penundaan Pilkades serentak, fokus Pemkab Mukomuko kini tertuju pada penyelenggaraan Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.

Penundaan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menghindari tumpang tindih proses pemilihan yang bisa mengganggu jalannya tahapan Pilkada.

"Dengan fokus penuh pada Pilkada serentak 2024, kami berharap penyelenggaraannya dapat berjalan lancar dan sukses tanpa adanya gangguan dari agenda Pilkades. Setelah Pilkada selesai, barulah kami akan melanjutkan persiapan untuk Pilkades pada tahun 2025," tutup Ujang.

Penundaan ini memberikan waktu yang lebih panjang bagi Pemkab Mukomuko untuk mempersiapkan dengan lebih matang pelaksanaan Pilkades serentak yang melibatkan empat desa pada 2025 dan 37 desa pada 2026.

Keputusan ini diambil demi memastikan stabilitas proses demokrasi di tingkat lokal dan daerah berjalan dengan baik dan aman. (end)

pemkab mukomuko tunda pilkades serentak 2024, ini penyebabnya                            harianbengkuluekspress.id – rencana pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di kabupaten mukomuko, provinsi bengkulu, yang awalnya dijadwalkan tahun 2024, resmi ditunda. 
keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif agar fokus pemerintah dan masyarakat mukomuko bisa tertuju sepenuhnya pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dijadwalkan pada 27 november 2024. 
arahan ini sesuai dengan kebijakan dari kementerian dalam negeri (kemendagri), yang merekomendasikan untuk tidak menggelar pilkades pada tahun yang sama dengan pilkada.
baca juga:dukung pendidikan agama, pjs bupati mukomuko serahkan 5.000 mushaf al-quran
baca juga:8 puskesmas di mukomuko terancam ditutup, berikut alasannya 
kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (dpmd) kabupaten mukomuko, ujang selamat, s.pd, menjelaskan bahwa penundaan pilkades serentak ini bertujuan untuk memastikan bahwa tahapan pilkada berjalan dengan baik tanpa tumpang tindih dengan proses pemilihan kepala desa. 
"kemendagri belum menganjurkan pilkades serentak digelar pada tahun 2024 karena adanya pilkada serentak di akhir tahun. kami merencanakan pilkades serentak pada tahun 2025," ungkap ujang, kamis 10 oktober 2024.
penundaan ini berdampak pada empat desa di kabupaten mukomuko yang sebelumnya telah mengusulkan pelaksanaan pilkades serentak pada tahun 2024.
keempat desa tersebut adalah desa tanah rekah, desa tirta makmur, desa sungai rengas, dan desa tunggal jaya. 
saat ini, desa-desa tersebut dipimpin oleh penjabat sementara (pj) kepala desa, karena beberapa kepala desa sebelumnya meninggal dunia atau mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan calon wakil bupati.
"empat desa ini masih dijabat oleh pj kades. ada yang kepala desanya meninggal, ada juga yang mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai calon legislatif atau wakil bupati. maka dari itu, pilkades untuk desa-desa ini kami rencanakan akan digelar pada tahun 2025," lanjut ujang.
baca juga:pendaftaran pppk mukomuko 2024, ribuan pelamar berebut 850 formasi, persaingan kian sengit
baca juga:ratusan juta dana insentif desa di mukomuko terancam gagal cair, ini pemicunya
selain itu, ujang menambahkan bahwa pada tahun 2026, sebanyak 37 desa lainnya juga dijadwalkan untuk melaksanakan pilkades serentak.
sebelumnya, pemkab mukomuko sempat mempertimbangkan untuk menggelar pilkades serentak tahun 2024 dengan menggunakan sistem keterwakilan.
dalam sistem ini, pemilih akan dibatasi sekitar 70-80 orang per desa, untuk mencegah kerumunan besar di tengah tahapan pilkada yang juga berjalan.
"awalnya, kami berencana menggelar pilkades serentak dengan cara keterwakilan, agar tidak mengumpulkan massa terlalu banyak. 
tapi karena adanya agenda pilkada yang penting dan larangan dari kemendagri, kami memutuskan untuk menunda pilkades ini," jelas ujang.
penundaan pilkades serentak ini juga berdampak pada anggaran yang sudah diusulkan oleh dinas pemberdayaan masyarakat dan desa. 
sebelumnya, empat desa yang akan melaksanakan pilkades diminta untuk mengalokasikan dana desa sebesar rp 5 juta dalam perubahan anggaran untuk keperluan pilkades. 
namun, dengan penundaan ini, dana tersebut akan disimpan dan masuk dalam sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) jika tidak digunakan.
"dana rp 5 juta yang dialokasikan untuk pilkades akan masuk dalam silpa jika tidak digunakan tahun ini, dan bisa dianggarkan kembali tahun depan saat pilkades digelar," terang ujang.
dengan penundaan pilkades serentak, fokus pemkab mukomuko kini tertuju pada penyelenggaraan pilkada serentak yang akan digelar pada 27 november 2024. 
penundaan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menghindari tumpang tindih proses pemilihan yang bisa mengganggu jalannya tahapan pilkada.
baca juga:pemkab mukomuko siapkan perbup untuk pembentukan dua uptd rumah sakit, ini tujuannya
baca juga:kasus dbd di mukomuko 2024 turun, segini jumlahnya
"dengan fokus penuh pada pilkada serentak 2024, kami berharap penyelenggaraannya dapat berjalan lancar dan sukses tanpa adanya gangguan dari agenda pilkades. setelah pilkada selesai, barulah kami akan melanjutkan persiapan untuk pilkades pada tahun 2025," tutup ujang.
penundaan ini memberikan waktu yang lebih panjang bagi pemkab mukomuko untuk mempersiapkan dengan lebih matang pelaksanaan pilkades serentak yang melibatkan empat desa pada 2025 dan 37 desa pada 2026. 
keputusan ini diambil demi memastikan stabilitas proses demokrasi di tingkat lokal dan daerah berjalan dengan baik dan aman. (end)