Tahun 2025, 201 Madrasah Calon Penerima Bantuan Revitalisasi Diidentifikasi
Kemenag melakukan identifikasi 201 Madrasah calon penerima bantuan revitalisasi sarana dan prasarana -Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Sebanyak 201 madrasah negeri dan swasta di Indonesia direncanakan akan menerima bantuan revitalisasi sarana dan prasarana untuk peningatan mutu pendidikan Madrasah tahun 2025.
Revitalisasi Madrasah adalah program dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk merenovasi bangunan dan sarana pembelajaran madrasah.
Saat ini, Kemenag Dan Kementerian PUPR sedang melakukan verifikasi dan mengidentifikasi madrasah calon penerima bantuan lapangan untuk menentukan kelayakan penerima bantuan. Mengidentifikasi madrasah calon penerima bantuan infrastruktur tersebut.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaandan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Muchamad Sidik Sisdiyanto mengatakan ada 201 madrasah negeri dan swasta yang dipantau melalui program Promptly Achieving the best Results (PHTC).
Dikatakannya, PHTC akan diluncurkan pada tahun 2025 dengan pendanaan dari Kementerian PUPR. Rencananya , anggaran sebesar Rp 3 triliun akan disiapkan untuk memperkuat infrastruktur dimadrasah, khususnya untuk madrasah swasta yang masih memerlukan bantuan .
BACA JUGA:Revitalisasi Madrasah Dimulai PUPR Segera Mengidentifiasi Madrasah Penerima Bantuan Infrastruktur
BACA JUGA:Setelah Viral, Kemenag Pastikan Tidak Akan Melarang Pernikahan Dihari Libur Nasional
" Kami mengapresiasi dukungan dari Kementerian PUPR, terutama bagi madrasah swasta yang masih membutuhkan bantuan. Langkah ini menjadi bagian penting untuk menjamin kualitas infrastruktur madrasah".
Direktorat Sarana Prasarana Direktorat KSKK Madrasah,sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung program ini salah satu syaratnya telah memiliki sertifikat kemampuankerja (SKK) yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR untuk menilai tingkat kerusakan dan kelayakan
Sementara Kepala Subdirektorat pada Direktorat Prasarana Strategi PUPR, Usman mengungkapkan bahwa monitoring tahap I ini akan menjadi dasar bagi pelaksanaan konstruksi sekaligus pemetaan anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi madrasah.
" Monitoring ini adalah langkah awal penting, yang akan menentukan besaran anggaran dan kebutuhan revitalisasi madrasah," tutupnya. (**)