Beredar di Pasaran, Hati-hati Obat Herbal Ini Picu Stroke Hingga Gagal Ginjal, Cek Yuk!

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Sabtu , 19 Oct 2024 - 18:30

ilustrasi Obat berbahan kimia obat -Istimewa/Bengkuluekspress-

8. Antanan

9. Tongkat arab

10. Xian Ling.

Obat herbal tersebut marak dan beredar di masyarakat, karena dikenal sebagai obat penambah gairah pria, pegal linu hingga perreda asam urat.

Dikatakan Kepala BPOM RI, Ikrar Taruna bahwa obatyang ditemukan di TKP mengandung dexamethasone, paracetamol, sildenafil, feilbutazon, metampiron piroksikam yang telah diuji BKO dan dinyatakan positif.

Bahan Kimia obat yang terkandun dalam obat herbal secara aturan harus diberikan pengawasan dokter. Pasalnya, jika dikonsumsi dibawah pengawasan dokter dapat mengalamirisiko fatal hingga kematian.

Efek sampingnya dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan hormon, osteoporosis, hepatitis, gagal ginjal dan kerusakan hati.

Akibat mengonsumsi obat tradisionalyang mengandung BKO, juga dapat berdampak stroke, serangan jantung, kerusakan oran tubuh seperti hati dan ginjal, nyeri dada,pusing dan banyak lagi.

Tak henti-hentinya BPOM mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mawas diri dengan peredaran obat herbal ilegal, terlebih yang diperjualbelikan secara online.

Masyarakat sebagai konsumen sebelum membeli dapat memeriksa legalistas obat secara mandiri dengan mengunjungi laman cekbpom.pom.go.id. Disana konsumen dapat melihat semua produk dengan menng klik kolom "semua produk" yang terregistrasi, produk dibatalkan atau public warning. (**)

beredar di pasaran, hati-hati obat herbal ini  picu stroke hingga gagal ginjal, cek yuk!                             harianbengkuluekspress.id- obat herbal, meskipun sering dianggap lebih alami dan aman, tetap dapat memiliki efek samping yang serius dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. 
badan pegawas obat dan makanan (bpom) merilis daftar baru obat bahan  herbal berbahaya bagi kesehatan, terutama jika tidak digunakan dengan benar. obat herbal tersebut dapat memicu hepatitis atau kerusakan ginjal.
menurut bpom, sebagian besar oroduk tersebut beredar di kawasan jawa barat terutama di bandung hingga depok. 
adapun 10 produk obat herbal yang  mengandung bahan kimia obat (bko) memicu kerusakan jantung hingga gagal ginjal. 
berikut 10 produk yang diberikan warning bpom ri 
1. cobra x
2. spider
3. africa black ant
baca juga:bpom bongkar pabrik obat herbal mengandung bko ilegal, disini lokasinya 
baca juga:bpom rilis 10 obat herbal berbahan kimia, ini daftarnya 
4. cobra india
5. tawon liar
6. wan tong
7. kapsul asam urat tcu
8. antanan
9. tongkat arab
10. xian ling.
obat herbal  tersebut marak dan beredar di masyarakat, karena dikenal sebagai obat penambah gairah pria, pegal linu hingga perreda asam urat. 
dikatakan kepala bpom ri, ikrar taruna  bahwa obatyang ditemukan di tkp mengandung dexamethasone, paracetamol, sildenafil, feilbutazon, metampiron piroksikam yang telah diuji bko dan dinyatakan positif. 
bahan kimia obat  yang terkandun dalam obat herbal  secara aturan harus diberikan pengawasan dokter. pasalnya, jika dikonsumsi  dibawah pengawasan dokter dapat mengalamirisiko fatal hingga kematian. 
baca juga:besok pelantikan presiden dan wapres ri, puluhan tamu undangan yang hadir dari luar negeri, berikut daftarnya
baca juga:cegah penyakit kanker, kurangi konsumsi ini
efek sampingnya dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan hormon, osteoporosis, hepatitis, gagal ginjal dan kerusakan hati.
akibat mengonsumsi obat tradisionalyang mengandung bko, juga dapat berdampak stroke, serangan jantung, kerusakan oran tubuh seperti hati dan ginjal, nyeri dada,pusing dan banyak lagi. 
tak henti-hentinya bpom mengingatkan kepada masyarakat untuk  lebih mawas diri dengan peredaran obat herbal ilegal, terlebih yang diperjualbelikan secara online. 
masyarakat sebagai konsumen sebelum membeli dapat memeriksa legalistas obat secara mandiri dengan mengunjungi laman cekbpom.pom.go.id. disana konsumen dapat melihat  semua produk  dengan menng klik kolom "semua produk" yang terregistrasi, produk dibatalkan atau public warning. (**)