Ajak Nelayan Manfaatkan Rumpon, Rumpon Solusi Tekan Konsumsi BBM

Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi ST MSi.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu mendorong nelayan di Bengkulu, memanfaatkan rumpon laut dalam aktivitas penangkapan ikan. Bahkan DKP berencana membangun 25 titik rumpon di enam kabupaten dan satu kota di wilayah Bengkulu, kecuali Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang.

Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi ST MSi mengatakan kepada BE, Sabtu, 19 Oktober 2024, rumpon laut bisa menjadi solusi efektif untuk menekan konsumsi BBM, karena memungkinkan nelayan untuk tidak perlu melaut ke tengah laut. Sebab rumpon bisa menjadi tempat ikan bersarang, yang dapat memudahkan nelayan dalam proses penangkapan ikan tanpa perlu banyak bergerak mencari tempat berkumpulnya ikan di tengah laut. 

"Kita rencanakan membangun 25 titik rumpon di Bengkulu, itu dilakukan untuk mengantisipasi tingginya harga BBM," kata Syafriandi, Sabtu 19 Oktober 2024.

Menurut Syafriandi, rumpon sebaiknya ditempatkan tidak terlalu jauh dari pinggir pantai dan mudah dijangkau. Dengan demikian, nelayan tidak perlu menghabiskan banyak bahan bakar untuk mencapai lokasi penangkapan. 

BACA JUGA:Musim Hujan Diprediksi Hingga 2025, Kepala DPD Imbau Waspada Bencana Banjir

BACA JUGA:Masyarakat Diimbau Cek DPT, Agar Dapat Gunakan Hak Pilih

"Kami sarankan pembuatan rumpon tidak begitu jauh dari pinggir pantai atau laut agar mudah dijangkau," tuturnya.

Ia menambahkan, pembuatan rumpon bisa dilakukan oleh individu nelayan maupun dalam bentuk kelompok. Bahkan pembuatan rumpon juga bisa menggunakan dana desa sebagai sumber pendanaan.

"Kami berharap agar penggunaan dana desa ini dapat dikelola secara transparan sehingga semua nelayan di Bengkulu dapat merasakan manfaatnya," tuturnya.

Syafriandi percaya dengan pemanfaatan rumpon akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada perekonomian daerah. Dengan rumpon nelayan tetap dapat bekerja saat cuaca buruk, karena lokasi penangkapan tidak terlalu jauh ke tengah laut.

BACA JUGA:Kemenag Terbitkan Reguasi Baru, Kini Penyuluh Agama Bisa Menjadi Kepala KUA

"Kami percaya ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan karena dengan rumpon mereka bisa bekerja saat kondisi cuaca yang ekstrem sekalipun," tuturnya.

Namun, saat ini, jumlah rumpon yang ada di perairan Bengkulu masih terbatas, hanya berkisar puluhan unit. Biaya pembuatan satu rumpon juga relatif tinggi, berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 40 juta tergantung pada letak dan kedalaman lokasi pemasangan. 

"Oleh sebab itu kami akan berupaya membuat rumpon di enam kabupaten dan satu kota di Bengkulu pada 2024 ini," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan