Penanganan Longsor Tebing Sungai Selagan, PUPR Mukomuko Targetkan Segera Rampung

Penanganan Longsor Tebing Sungai Selagan, PUPR Mukomuko Targetkan Segera Rampung-Endi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mukomuko menargetkan penyelesaian penanganan darurat tebing longsor di sepanjang Sungai Selagan, Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto, pada akhir Oktober ini.

Langkah ini menjadi bagian dari tanggap darurat guna mengamankan wilayah dari dampak longsor yang telah mengancam permukiman warga di sekitarnya.

Kepala DPUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, mengungkapkan bahwa penanganan darurat ini dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, yang tengah berupaya mengalihkan arus Sungai Manjuto untuk mengurangi tekanan air terhadap tebing yang rawan longsor. 

"Pekerjaan ini ditargetkan selesai pada 30 Oktober 2024, sesuai masa tanggap darurat selama 14 hari," kata Apriansyah, Senin 28 Oktober 2024.

BACA JUGA:Pentingnya Nilai-nilai Sumpah Pemuda, Ini Pesan Pjs Bupati Mukomuko

BACA JUGA:Operasi Zebra 2024 Polres Mukomuko Berakhir, 810 Pengendara Terjaring, Ini Terbanyak

Dalam penanganannya, BWSS VII menggunakan alat berat untuk meluruskan tikungan sungai yang menghantam dinding tebing.

Tujuan pengalihan arus ini adalah untuk meredam energi air yang menghantam tebing secara langsung, sehingga dapat mengurangi risiko longsor lebih lanjut. 

"Dengan cara ini, kami berharap aliran air yang menghantam tebing bisa berkurang, sehingga risiko longsor dapat diminimalkan," tambah Apriansyah.

Proses penanganan darurat ini pun telah mendapat izin resmi dari pemilik lahan, melalui kepala desa dan camat setempat, sehingga tidak terjadi kendala terkait ganti rugi tanah yang digali dalam proses pengalihan arus sungai.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, melaporkan bahwa longsor yang terjadi sudah menyebabkan satu rumah warga, milik Dadang (35), amblas ke sungai. 

"Beruntung, penghuni sudah terlebih dahulu mengungsi ke rumah keluarga sebelum longsor terjadi," ujar Ahmad. 

Saat ini, masih ada 14 rumah yang terancam amblas, karena berada di tepi tebing yang berjarak kurang dari satu meter dari sungai.

Pihak BPBD terus mengimbau warga di lokasi rawan longsor agar tetap waspada, terutama mengingat tingginya intensitas hujan yang dapat meningkatkan risiko longsor di wilayah tersebut. 

Tag
Share