17 Titik Lahan Pertanian Rawan Bencana, di Sini Lokasinya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS) resmi merilis titik wilayah pertanian rawan terkena bencana banjir. Lahan pertanian tersebut rawan bencana alam berupa banjir dari hasil survei yang dilakukan di lapangan.--
Harianbengkuluekspress.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan (BS) resmi merilis titik wilayah pertanian rawan terkena bencana banjir. Lahan pertanian tersebut rawan bencana alam berupa banjir dari hasil survei yang dilakukan di lapangan.
Kepala BPBD BS, Hen Yepi SPi menyampaikan setidaknya ada sebanyak 17 titik wilayah pertanian yang ada di Kabupaten BS masuk sebagai lokasi rawan banjir. Jumlah titik lahan pertanian rawan banjir tersebut tersebar di wilayah BS.
"Dari hasil survei dan kejadian bencana berulang, ada 17 titik wilayah pertanian di Bengkulu Selatan rawan bencana banjir," ujarnya kepada BE pada Minggu 3 November 2024.
Lebih lanjut, Hen menerangkan ke 17 titik rawan banjir tersebut diantaranya di hamparan sawah di Desa Lubuk Resam Kecamatan Kedurang, Hamparan sawah di Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya, hamparan sawah Desa Ketaping Kecamatan Manna. Lalu hamparan sawah di Desa Ganjuh Kecamatan Pino dan hamparan sawah di seputaran Kecamatan Air Nipis, Bunga Mas hingga Kedurang Ilir.
BACA JUGA:MIN 2 Gelar Edukasi Bank Sampah
BACA JUGA:Sabet Juara 1 Lomba Pidato Tingkat Provinsi
"Kami (BPBD,red) bersama OPD terkait tengah memikirkan solusi tepat agar kejadian tersebut tidak terulang dan merugikan para petani," terangnya.
Hen menjelaskan kondisi banjir di hamparan sawah berpotensi merusak tanaman. Meskipun tanaman padi butuh air, namun jika debitnya berlebih tanaman akan busuk dan mati atau gagal panen.
"Yang paling parah terjadi, yaitu adanya banjir rob di hamparan sawah muara Sungai Bengkenang beberapa waktu lalu," jelasnya.
Sebab ada belasan hektar tanaman padi masyarakat mati direndam air laut. Namun BPBD telah melakukan upaya pengerukan muara sungai, tetapi kejadian serupa tetap berulang dan merugikan para petani.
BACA JUGA:Lanjutan SPAM Kobema Rp 10 Miliar, Sambung Jaringan Setiap Rumah
"Langkah utamanya untuk menuntaskan hal tersebut yakni dengan memperbaiki struktur penahan air dan meningkatkan jalur buang irigasi. Tapi ini butuh anggaran yang cukup besar dalam proyek tersebut," katanya.
Untuk nilai kerugian tanaman pertanian masyarakat, sejauh ini OPD teknis Dinsos dan Distan BS terus memberikan bantuan bagi petani. Baik bantuan berupa bibit tanaman, bantuan berupa beras maupun bantuan dalam bentuk lainnya untuk meringankan sedikit beban para korban.
"Kami harap dukungan Pemimpin Daerah di Bengkulu Selatan," pungkasnya. (Renald)