Festival Permainan Tradisional, Anak BS Dikenalkan Warisan Budaya

RENALD/BE Terlihat anak-anak peserta lomba terlihat senang dan atusias pada acara Festival Permainan Tradisional, Selasa 05 November 2024.--

Harianbengkuluekspress.id  – Ratusan anak-anak berkumpul di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) pada Selasa  5 November 2024 pagi.  Adapun kehadiran anak-anak dari berbagai sekolah dasar tersebut untuk mengikuti Festival Permainan Tradisional Anak. 

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BS sebagai upaya untuk melestarikan permainan tradisional yang kini semakin terlupakan. Bahkan sekaligus memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda.

"Penting melestarikan budaya lokal yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kreativitas,"  ujar Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Isran Kasiri SIp MSi saat membuka acara.

Lebih lanjut, Isran menyampaikan ermainan tradisional adalah warisan bangsa yang harus kita jaga bersama. Sebab di tengah-tengah kemajuan teknologi dan permainan digital, anak-anak kita perlu tetap mengenal budaya asli mereka.

BACA JUGA:Target DISUKA Semua Jalan Terang, Kompensasi Pajak Listrik 10 Persen

BACA JUGA:3 Hari Menuju Debat Publik Pilkada BS, Ini Persiapan KPU

"Ini bukan sekadar permainan, tapi media untuk belajar tentang nilai-nilai kehidupan," sampainya.

Isran mengatakan festival ini sebagai upaya untuk menghidupkan kembali warisan yang mulai terlupakan. Sebab fstival ini menjadi ajang bagi anak-anak untuk bermain dan berkompetisi dalam berbagai permainan tradisional seperti  enggrang dan bakiak serta masih banyak lagi.

“Melihat anak-anak kita bermain mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Zaman sekarang, anak-anak lebih sering bermain dengan gadget," katanya.

Sehingga acara seperti ini penting untuk mengenalkan kembali permainan tradisional agar mereka tidak melupakannya. Sebab pada arus modernisasi dan teknologi, permainan tradisional seperti ini sering kali tersingkirkan padahal banyak makna dan pembelajaran di dalamnya.

BACA JUGA:KLA 2024 Dievaluasi, Perda Anak Sangat Dibutuhkan

"Saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan permainan digital, yang meski menarik. Namun kurang memberikan interaksi langsung dengan teman sebaya," ungkapnya.

Tentunya festival ini menjadi momen yang sangat berarti bagi masyarakat BS untuk menyaksikan anak-anak mereka bermain bersama, saling mendukung, dan belajar tentang nilai-nilai kebersamaan. Festival ini tidak hanya menghadirkan suasana bermain, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap permainan. 

"Setiap permainan memiliki filosofi yang mendalam, seperti gotong royong , ketangkasan, hingga kerja sama tim . Melalui permainan-permainan tersebut, anak-anak diajarkan untuk saling mendukung, bekerja sama, dan bersaing dengan cara yang sehat," sampainya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan