Coding dan AI Masuk Kurikulum Madrasah dan Pontren, Menag Minta Guru Lakukan Ini

ilustrasi belajar coding -Istimewa/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Seiring dengan intruksi wakil presiden,Gibran Rakabuming Raka pada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk menghadirkan  Pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan tekonologi terkini. 

Kementerian Agama pun tak ingin ketinggalan, Menteri Agama, Nasaruddin Umar  juga telah merencanakan untuk mengintegrasikan  Artificial Intelligent (AI)  dan  coding ke dalam kurikulum Madrasah dan Pondok Pesantren (Ponpes). 

Rencana untuk mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan pelajaran coding ke dalam kurikulum Madrasah dan Pesantren (ponpes) agar tidak ada perbedaan mendasar antara sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan.

"Tidak ada perbedaan seperti itu (antara Kemenag dan Kemendikbud).Jika kamu canggih, kamu juga harus canggih di sini." Tegas Nasaruddin Umar.

BACA JUGA:7 BUMN Bakal di Merger, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Komitmen Berantas Mafia Tanah, Menteri Nusron: Ada Oknum Terlibat, Saya Sendiri Mengantarnya ke APH

Diketahui, program AI dan Coding diyakini mampu membuka pintu menuju masa depan generasi emas 2045.

Memasukkan program AI dan coding ke dalam kurikulum Madrasah dan pesantren merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital yang semakin kompleks.

AI, dengan kemampuannya memproses data dan memecahkan masalah yang kompleks, untuk merevolusi berbagai bidang, termasuk pendidikan. 

Pembelajaran AI diharapkan dapat memungkinkan siswa madrasah dan ponpes mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif yang mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Coding  sebagai bahasa pemrograman adalah kunci untuk mengendalikan teknologi dan menciptakan solusi inovatif.

Dengan menguasai coding, mahasiswa dapat mengembangkan aplikasi, website, dan sistem cerdas yang bermanfaat bagi masyarakat.

Integrasi dua  program tersebut tentu akan menjadi tantangan baru bagi para guru, mereka dituntut kompeten.

BACA JUGA:November 2024, Capaian PAD OPD Masih Rendah, Ini Instruksi Sekda Kaur

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan