Komisi III DPRD Rejang Lebong Sidak Longsor Ancam Rumah Warga, Segini Jumlahnya
Anggota Komisi III DPRD Rejang Lebong saat meninjau lokasi longsor di Desa Tabarenah Kecamatan Curup Utara.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Anggota DPRD Rejang Lebong dari Komisi II meninjau lokasi longsor yang mengancam rumah warga Dusun II Desa Taba Renah Kecamatan Curup Utara. Peninjauan yang dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD Rejang Lebong, Rizal Tahsin yang dilaksanakan pada Sabtu 16 November 2024 sore.
Anggota Komisi III DPRD Rejang Lebong, Anton Doriska mengungkapkan, kedatangan mereka ke lokasi longsor yang membahayakan rumah warga tersebut adalah untuk melihat langsung longsor yang terjadi. Kemudian akan mencarikan solusi dari permasalahan tersebut.
"Dalam menangani masalah longsor ini, kita akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari BNPB, BPBD dan Dinas PU. Nanti kita akan duduk bersama membahas bersama," kata Anton.
Dengan berkolaborasi kemudian dilakukan pembahasan bersama, Anton berharap, permasalahan tanah longsor di Dusun II Desa Tabarenah tersebut bisa cepat diselesaikan dan longsor susulan tidak terjadi lagi. Sehingga rumah warga menjadi aman.
"Kami harap kita semua saling berkolaborasi, saling mendukung untuk menyelesaikan permasalahan ini," tambah Anton.
BACA JUGA:Tradisi Ekspo Jaga Budaya Lokal, Tampilkan Tarian dan Musik Lokal Ini di Pantai Panjang Bengkulu
BACA JUGA:Hibah Lahan Disdukcapil Lebong Tunggu Persetujuan Ini
Sementara Ketua Komisi III DPRD Rejang Lebong, Rizal Tahsin juga mengungkapkan, dalam kunjungannya tersebut, pihaknya ingin melihat secara langsung kondisi di lapangan terkait dengan longsor yang terjadi.
"Saya harap kita bisa bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga tidak terjadi longsor," harap Rizal.
Sementara itu, Kades Tabarenah Yushendri mengungkapkan, longsor terakhir yang terjadi di Dusun II Desa Taba Renah tersebut terjadi pada Rabu 13 November lalu. Longsor terjadi diduga karena meluapnya aliran Sungai Air Mundu yang ada di bawah jurang.
"Kami berharap permasalahan ini bisa segera diatasi, sehingga tidak terjadi lagi longsor susulan," harap Yushendri.
Ia juga mengungkapkan, akibat longsor-longsor sebelumnya, sudah ada lima rumah warga yang terdampak. Bahkan ada yang mengalami kerusakan serius yaitu sebagian dapurnya sudah amblas. Yushendri mengaku, pemerintah desa sudah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan bronjong dan pelapis tebing. Namun belum juga direalisasikan oleh Pemkab Rejang Lebong.
"Kami berharap penanganan longsor ini bisa menjadi prioritas dalam pembangunan tahun 2025 ini, karena ini menyangkut keamanan masyarakat," harap Yushendri.(ari)