Teguh Pastikan Anggaran Bencana Tak Diselewengkan
JEFRYY/BE Debat terbuka Calon Bupati dan Wakil Bupati Seluma yang difasilitasi oleh KPU Seluma.--
Harianbengkuluekspress.id - Kabupaten Seluma sangat rentan akan bencana alam. Ditambah kondisi cuaca musim penghujan seperti saat ini.
Pasangan Calon Bupati Seluma, Teddy Rahman SE MM dan Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto memastikan untuk mengalokasikan anggaran bencana alam. Dan Paslon “Teguh” memastikan anggaran yang sudah dialokasikan, tidak diselewengkan untuk kepentingan kelompok maupun kepentingan pribadi.
“InsyaAllah diberi amanah ini, maka kami Paslon Teguh memastikan anggaran bencana alam yang dianggarkan setiap tahun ini akan digunakan apabila darurat dan urgen saja,” tegas Teddy Rahman SE MM dalam debat Paslon.
Ditambahkan, mempergunakan angaran ini akan dilihat spesifikasi agar tepat sasaran. Sehingga dipastikan tidak membawa dampak negatif bagi seluruh ASN. Dan terpenting dipastikan, tidak akan berdampak pada ASN.
BACA JUGA: Kasus Dinas Pertanian P21, Dugaan Korupsi pada Pembangunan Gedung Ini di Kabupaten Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Stok Pangan Aman, Ini Pernyataan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu
“Kita pastikan seluruh kebijakan yang akan diambil baik itu realisasi anggaran tidak akan berdampak negatif bagi kalangan ASN,”tegasnya.
Untuk itu, diperlukan pemahaman akan wilayah rawan akan bencana. Mulai dari kawasan rawan banjir, rawan longsor hingga titik zona kawasan yang memang fital jika terjadi bencana alam. Termasuk memberikan kesiapsiagaan kepada tim reaksi cepat (TRC) mulai dari SDM hingga langkah-langkah yang akan di tempuh.
“SDM di instansi harus dikedepankan termasuk memaksimalkan tenaga TRC mulai dari desa serta penguatan,” sambungnya.
BACA JUGA:KUB Difasilitasi Miliki Badan Hukum, Segini Anggaran Disiapkan Pemkab Mukomuko
Pemberdayaan dengan memaksimalkan tenaga ini merupakan kata kunci. Agar sebuah kebijakan tidak berimbas pada kemudian harinya. Seperti pada kebijakan penggunaan dana bencana alam tahun 2023 lalu. Dimana, sebelumnya, kebijakan dan penyelewengan telah terjadi dengan 12 orang duduk di bangku pesakitan yang di vonis PN bersalah dengan kebijakan yang telah diambil.
“Jangan sampai seperti ini terulang kembali. Sehingga telaah sebuah kebijakan memang diharuskan dalam merealisasikan anggaran,”tegasnya lagi. (Jefrianto)