Jadikan Mukomuko Sentra Bawang Merah di Sumatera, Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sedang mempersiapkan diri untuk menjadi sentra bawang merah dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko kini gencar mengembangkan budidaya bawang merah sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan lokal sekaligus memasok daerah tetangga.
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Pitriyani, S.Pt, mengungkapkan bahwa hasil kajian akademis menunjukkan Mukomuko memiliki potensi besar untuk pengembangan bawang merah.
"Cuaca, jenis tanah, dan kondisi lainnya di Mukomuko sangat mendukung untuk budidaya bawang merah. Kondisi ini mirip dengan Brebes, sentra bawang merah nasional, sehingga peluang pengembangan di Mukomuko sangat menjanjikan," kata Pitriyani, Senin 18 Novemver 2024.
BACA JUGA:HUT ke-56 Provinsi Bengkulu, Pemkab Mukomuko Gelar Upacara, Ini Pesan Pjs Bupati
BACA JUGA:2025, DPMD Mukomuko Ajukan Anggaran Pemetaan Batas Desa, Segini Kebutuhannya
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Dinas Pertanian adalah memanfaatkan lahan persawahan seluas 50 hektar di Kecamatan Selagan Raya yang selama ini tidak tergarap karena kendala irigasi.
Lahan tersebut akan dialihkan untuk pengembangan bawang merah, dengan mengedepankan konsep kerja sama antara petani dan investor.
"Kami sedang mencari investor yang mau berkolaborasi dengan petani untuk mengembangkan bawang merah. Konsepnya adalah investor menyediakan modal, sementara petani mengelola lahan. Keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan," jelas Pitriyani.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan lebih optimal jika investor juga memberikan pendampingan teknis kepada petani untuk memastikan standar budidaya bawang merah yang baik.
"Pendampingan dari investor akan membantu mengurangi risiko gagal panen dan memastikan hasil yang berkualitas," tambahnya.
Selain memanfaatkan lahan tidur, Dinas Pertanian Mukomuko juga membangun infrastruktur pendukung.
Tahun ini, Mukomuko mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun bangsal penyimpanan bawang merah di Kecamatan Selagan Raya. Bangsal ini dirancang untuk menampung hasil panen sebelum dilepas ke pasar.
"Bangsal penyimpanan ini memungkinkan bawang merah disimpan hingga enam bulan, sehingga petani tidak perlu terburu-buru menjual hasil panen. Dengan cara ini, stabilitas harga bawang merah dapat terjaga," ujar Pitriyani.