Gedung Baru Perpustakaan Mukomuko Hampir Rampung, Ini Fasilitas Canggih yang Akan Disediakan

Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah sedang menyelesaikan pembangunan gedung pelayanan perpustakaan baru yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 9,9 miliar.

Proyek ini diharapkan menjadi pusat literasi modern dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dibandingkan gedung sebelumnya.  

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Mukomuko, Winarto, S.Pd, mengungkapkan bahwa progres pembangunan gedung dua lantai ini telah mencapai 97 persen dan diprediksi selesai lebih cepat dari batas kontrak pada 9 Desember 2024.  

"Pembangunan gedung pelayanan perpustakaan ini dimulai sejak 13 Mei 2024 dan berjalan cepat. Kami optimis pengerjaan akan selesai sebelum kontrak berakhir," kata Winarto, Selasa 19 November 2024.  

BACA JUGA:Pemilu 27 November 2024, Sumardi Kombes : Tanggung Jawab Kita sebagai Warga Negara

BACA JUGA:2025, Dana Desa Mukomuko Naik Jadi Rp 119 Miliar, Ini Fokus Peruntukannya

Tim monitoring dan evaluasi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang telah meninjau langsung proyek ini juga mengapresiasi progres pengerjaan yang dianggap sangat baik.  

Winarto menjelaskan, gedung perpustakaan baru ini dirancang dengan berbagai fasilitas yang lebih modern dan nyaman untuk pengunjung dari berbagai kalangan.  

-  Lantai Bawah 

Di lantai bawah, pengunjung akan menemukan: Rak buku dengan ruang baca tribun untuk pelajar dan mahasiswa, ruang baca khusus untuk dewasa dan lansia, yang lokasinya dipisahkan, ruang serbaguna di tengah untuk mendukung berbagai kegiatan komunitas.  

"Lantai bawah dirancang agar bisa menampung semua kalangan, dari remaja hingga lansia, dengan fasilitas yang nyaman," jelas Winarto.  

- Lantai Atas 

Di lantai atas, perpustakaan akan dilengkapi: Perpustakaan digital dengan beberapa unit komputer untuk pengunjung, ruang podcast yang dapat digunakan pengunjung untuk berkreativitas, seperti membuat ulasan buku yang bisa ditayangkan di media sosial, mushola dan ruang pertemuan mini dan Klkantor untuk Kepala Dinas dan Kepala Perpustakaan.  

"Ruang podcast ini menjadi salah satu fasilitas unggulan. Pengunjung bisa menggunakan ruang tersebut untuk kegiatan kreatif seperti membahas buku dan berbagi literasi melalui media sosial," tambah Winarto.