Pilkada 2024 Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat, Begini Pandangan Pengamat
Pengamat ekonomi dari Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE--
Harianbengkuluekspress.id – Perekonomian Bengkulu diproyeksikan tumbuh signifikan pada tahun 2024, dengan angka pertumbuhan mencapai 4,8 hingga 5 persen. Prediksi ini didukung oleh momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang membawa dampak positif pada berbagai sektor ekonomi.
Menurut pengamat ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr. Ansori Tawakal SE, Pilkada tidak hanya menjadi peristiwa politik tetapi juga pemicu aktivitas ekonomi di masyarakat.
"Pilkada 2024 ini mampu memicu peningkatan konsumsi masyarakat, bahkan memicu lapangan kerja baru," ujarnya, Minggu, 24 November 2024.
BACA JUGA:Usai Cuti Kampanye, Gusnan Mulyadi Kembali Pimpin BS
BACA JUGA:Kuota Gas Subsidi untuk Provinsi Bengkulu 2025 Diusulkan Naik jadi Segini
Ia menjelaskan, perputaran uang dalam kegiatan politik selama masa kampanye dan persiapan pemilu memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian lokal.
"Puluhan Calon Kepala Daerah (Cakada) yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang akan meningkatkan aktivitas ekonomi di Bengkulu," tambah Ansori.
Seiring meningkatnya aktivitas politik, kebutuhan masyarakat untuk berbagai barang dan jasa ikut melonjak. Hal ini menciptakan peluang besar, terutama bagi sektor UMKM, seperti katering, transportasi, hingga jasa percetakan.
"Lapangan kerja baru bisa tercipta karena banyaknya kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung," katanya.
Sementara itu, pelaku usaha rumah makan di Kota Bengkulu, Mirna, mengungkapkan optimisme atas dampak positif Pilkada terhadap bisnisnya.
"Meskipun Pemilu adalah peristiwa politik, dampaknya secara langsung dirasakan dalam berbagai sektor ekonomi," kata Mirna.
Mirna menambahkan, menjelang Pilkada, omzetnya mengalami peningkatan signifikan, terutama karena pesanan katering untuk kegiatan kampanye. Ia berharap tren positif ini terus berlanjut pasca pemilu.
"Yang penting adalah bagaimana kita menjaga momentum ini agar pertumbuhan ekonomi tetap stabil," tutupnya. (999)